novel yang diangkat dari kisah nyata

novel yang diangkat dari kisah nyata

Jumat, 11 Oktober 2013

Kuingin Selamanya Pln Bersih Dan Terpercaya


“Gimana sih PLN! www.pln.co.id, lagi enak-enak nyuci listrik mati. Kapan keringnya nih baju?” omel seorang ibu yang sedang menggunakan mesin cuci. Kekesalannya kian bertambah karena dia memiliki balita yang sering pipis sehingga butuh banyak celana yang kering.
“ Waduh, Air bak belum penuh diisi, listrik tiba-tiba padam. Mbok yah ada pemberitahuan dulu, biar kita siap-siap ngisi bak dan centong air,” gerutu warga yang menggunakan pompa air di rumahnya. Dan hal ini juga sering membuat saya kesal yang kebetulan juga menggunakan pompa air.
“Yah, mati lagi, mati lagi. Baru aja mau ngecarge Handphone yang low bat. Padahal mau nelepon ortu minta kirimin uang buat bayar kos,” umpat seorang Mahasiswa.

“Iya nih, komputer juga mendadak mati, padahal lagi ngetik tugas yang belum sempat disimpan, sial! Maki teman kos si Mahasiwa. Bla...bla...bla... sederet makian  pun keluar dari mulut warga. Mulai dari pelajar sampai ibu-ibu. Bayangkan! betapa banyak sumpah serapah yang diucapkan pemakai/pelanggan PLN.www.pln.co.id Tapi mengapa PLN www.pln.co.idTak juga respek akan pentingnya listrik bagi penggunanya? Dengan seringnya mematikan listrik seenaknya. Yang lebih parahnya lagi tanpa pemberitahuan pula. Weleh...weleh...

Sebenarnya  tak hanya resiko terganggunya kegiatan seputar rumah tangga saja yang ditimbulkannya. Misalnya kulkas yang mati akan membuat makanan seperti ikan, buah dan sayuran terancam bau dan tidak segar lagi. Apalagi bila matinya lebih dari 6 jam. Belum lagi alat pemasak nasi sejenis rice cooker dan magic com yang harus selalu nyala agar nasi tidak bau dan kering. Juga ikut matinya dispenser, blender dan televisi sebagai media hiburan dan imformasi yang dibutuhkan warga. Masih banyak resiko-resiko lainnya akibat matinya listrik diantaranya;

•    Memicu terjadinya resiko kebakaran
Hati siapa yang tak miris mendengarnya termasuk saya kala mendengar berita di koran atau di televisi “satu keluarga mati akibat terbakar, yang selidik punya seldiik akibat nyala lilin dari rumah korban.” Tentu saja hal ini terjadi karena malamnya listrik mati hingga lilin terus hidup sampai pagi,  tanpa penghuninya sadar api lilin merembet dan membakar barang yang ada disekitarnya. Salah siapakah ini semua? Mungkin kita bisa menyalahkan kelalaian korban karena kurang hati-hati dalam menyalakan lilin. Tapi semua itu ada pemicunya bukan? Apalagi kalo bukan gara-mati listrik mati. Semoga PLN lebih peka lagi  dalam hal keselamatan jiwa pelanggannya.  Sebab bukan tak mungkin suatu hari hal ini juga bisa menimpa saya dan keluarga Anda semua.

•    Memancing reaksi pencuri untuk beraksi.
Hal ini pernah terjadi pada pengalaman saya sendiri. Kebetulan saya tinggal agak ke daerah yang jarak rumah satu sama lain masih jauh-jauh. Meskipun ada beberapa yang berdekatan. Karena masih banyaknya kebun-kebun maklumlah di kampung. Nah, begitu listrik mati di malam hari disaat saya dan anak-anak sedang tertidur pulas, tiba-tiba terdengarlah suara berisik dari luar kamar.

Terus terang sebagai seorang ibu dengan tiga orang anak, rasa takut pun menyerang saya. Apalagi suami selalu pulang larut malam. Dengan segera, saya pun mengunci kamar. Tak saya perdulikan lagi barang-barang diluar yang hilang dibawa maling. Yang penting saya dan ketiga anak saya selamat. Ternyata dugaan saya tidak meleset. Begitu suami pulang dan lampunya nyala, ketahuanlah barang-barang dirumah yang hilang seperti alat-alat elektronik dll. Dan yang lebih  seramnya lagi, pisau tergeletak begitu saja di ruang tamu.
Mungkin si maling  sengaja mengambil pisau dari dapur sebagai senjata bila yang punya rumah bangun atau mengadakan perlawanan. Benar-benar membuat saya trauma! Yah,  maling benar-benar mencari kesempatan masuk ke rumah disaat gelap gulita, karena merasa lebih aman untuk beraksi.  Masihkah PLN www.pln.co.idmenutup mata mendengar kisah ini? Yang suatu hari bisa saja terjadi pada pelanggan lainnya.


•    Terhentinya proses produksi barang industri rumah tangga
Bagi sebuah UKM yang rata-rata menggunakan mesin sebagai alat memproduksi suatu barang, akan mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit. Karena tak terpenuhinya pesanan pembeli sesuai perjanjian yang disepakati. Bisa-bisa pembeli atau pemesan barang komplain dan meminta ganti rugi. Hal ini tak hanya berpengaruh bagi kelangsungan gaji para karyawan yang akan telat dibayar, tapi juga bisa menimbulkan ketidak percayaan komsumen pada pihak produsennya.

     Ini hanya beberapa resiko yang saya ketahui, silahkan pembaca menambahkannya sendiri. Yang lebih miris lagi selain kurangnya simpati PLN www.pln.co.idterhadap pelanggannya, masih juga kita dengar adanya korupsi di tubuh PLNwww.pln.co.id sendiri . Kita pun patut bertanya dimana sebenarnya hati nurani? Disaat masyarakat mengeluh kurang memuaskannya pelayanan dan respon PLN, masih ada segelintir orang yang memanfaatkan keadaan dengan mencari keuntungan pribadi di balik derita anak negeri. Harapan saya PLN www.pln.co.idtak hanya mewajibkan pelanggannya untuk tak  telat melakukan pembayaran listrik dengan ancaman listrik akan dicabut. Tapi juga mewajibkan diri mereka sendiri untuk tidak telat menanggapi kebutuhan dan keluhan pelanggannya.

Tak dapat dipungkiri, sebenarnya jasa pelayanan listrik sangat membantu warga dijaman yang serba canggih ini. Bayangkan saat dulu listrik belum ada seperti sekarang atau hanya segelintir orang saja yang bisa memakainya. Betapa repotnya kita terutama para pengusaha, pebisnis rumah tangga, pelajar dan ibu-ibu blogger seperti saya yang aktif menulis di blog. Semuanya membtuhkan aliran listrik untuk menopang masing-masing keperluan. Apalagi sekarang sudah ada pilihan listrik yang menggunakan pulsa selain listrik yang dibayarkan setiap bulan lewat jumlah meteran yang dipakai selama sebulan.   Maka tak bisa tidak listrik sangat besar jasanya.

Meskipun mengaku puas dengan jasa pln yang semakin beragam, namun keluhan pasti ada. Ibarat sebuah produk, maka selalu ada kelemahan dan kekurangnnya bukan? Begitu juga dengan pln. Kekurangan pln menurut saya adalah selain seringnya mematikan listrik apalagi tanpa pemberitahuan seperti cerita saya diatas yaitu tak bisa memantau berapa pemakaian listrik setiap bulannya oleh konsumen secara pasti. Sebab saya pernah mendengar keluhan seorang teman bahwa rumahnya yang sudah kosong dan listrik gak pernha dihidupkan tapi tetap aja ada tagihan biaya listriknya bagaimana bisa? pikirnya.

Selain itu turun naiknya bayaran listrik setiap bulannya padahal pemakaian sama. Misalnya bulan ini melonjak naik drastis, eh bulan depan bisa menurun drastis. Ada juga yang merasa memakai listrik secara hemat tapi tetap aja bayarannya tinggi seperti orang yang boros menggunakan listrik. Hmmmm menurut saya mungkin kesalahannya terletak pada si pencatat/petugas meteran yang datang setiap bulannya. Mencatat meteran secara asal jadi alias sering tak sesuai tentu memberatkan dan membingungkan pelanggan. Untuk mencegah hal ini alangkah baiknya pihak PLN www.pln.co.idbertindak melalui cara bijak mencatat jumlah meteran ;listrik setiap bulannya.

Usul saya mengapa tidak menggunakan fasilitas secara onliene saja yang bisa diakses kapanpun oleh pelanggan dari rumah. Sehingga kesalahan pencatatan meteran/atau korupsi meteran tak terjadi lagi . Langkah yang bisa membuat kami tetap percaya dan menganggap PLN www.pln.co.id bersih selamanya.
Harapan saya tentu saja harapan semua pelanggan menginginkan selamanya PLN www.pln.co.idbersih dan bisa dipercaya . Semoga. tercapai...

2 komentar:

  1. Di kota sih nggak seberapa parah matinya. Kalo di kampung tuh, idup tu paling lama 4 jam sehari. Hwaaahhh...

    BalasHapus
  2. iya da itulah kasian kita yang tinggal dikampung

    BalasHapus

translasi

meninjau polling pengunjung

!-- Start of StatCounter Code -->

Pengikut