novel yang diangkat dari kisah nyata

novel yang diangkat dari kisah nyata

Minggu, 30 Januari 2011

Tampil cantik tak harus wah!



Siapa bilang kalo dandan seadanya (minimalis) gak bisa bikin kita terlihat lebih cantik? Namanya juga dandanan minimalis. Jadi berdandan seadanya saja. Mungkin begitu pikir sebagian wanita. Mau dandan minimalis atau wah, Yang penting bagaimana cara kita menyiasati dandanan itu sendiri, agar terlihat sesuai dengan warna kulit, bentuk bibir, mata dan wajah kita.
Untuk dandanan minimalis sendiri kita mulai dari wajah. Gunakanlah pelembab wajah terlebih dahulu. Sebaiknya pilih pelembab wajah yang mengandung sinar ultra violet agar wajah terlindung dari sinar matahari. Setelah itu baru deh kita poles wajah dengan bedak yang sesuai dengan jenis kulit kita. Oh ya, jangan lupa untuk membersihkan wajah terlebih dahulu sebelum melakukan ritual ini. Tentunya memakai pembersih wajah yang sesuai dengan jenis kulitmu yaitu kering, berminyak atau normal. Satu lagi yang tak kalah penting nih. Jangan suka gonta-ganti pembersih muka seenaknya. Iya kalo cocok, kalo enggak? Bisa-bisa mukamu jadi korban bro!
Sekarang giliran mata. Kalo ada pakailah eye shadow berwarna coklat muda atau yang sesuai dengan warna kulitmu. Setelah itu pertegas alismu yang tipis dengan alis mata berwarna coklat tua atau hitam. Pakailah pelentik bulu mata bagi yang matanya belum lentik..Diikuti dengan pakai mascara juga boleh, agar kesannya terlihat lebih tebal. Sementara buat yang bola matanya kecil bisa menggunakan eye liner agar terlihat lebih besar. Tentu saja yang matanya sudah besar gak perlu pakai eye liner. Kalau masih ingin memakainya juga tipis-tipis saja agar mata tak bertambah belo.
Yang terakhir olesi bibir dengan lip gloss atau lip blam. Untuk bibir yang tipis pilihlah lip gloss berwarna pink tegas. Agar bibir terkesan lebih tebal. Sebaliknya untuk bibir yang tebal pilihlah lip gloss berwarna pink muda/ pucat. Agar bibir gak terkesan terlalu tebal. Ternyata sangat mudahkan agar bisa tampil cantik dengan cara yang sederhana dan cepat? Pasti semua wanita bisa melakukannya. Selamat mencoba!

Minggu, 23 Januari 2011

Ayo! Selamatkan Bumi Dengan Peduli Lingkungan







Sebagai manusia yang telah bertahun-tahun menempati bumi ini, pernah gak terpikirkan oleh kita untuk menjaga lingkungan bumi dengan serius? Tentu jawaban itu berpulang pada diri kita masing-masing. Padahal action sekecil apapun itu dalam rangka menjaga dan memelihara lingkungan bumi, akan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup kita kelak. Minimal dengan menjaga lingkungan sekitar rumah kita masing-masing.

Kenyataannya masih banyak kita temui orang-orang yang tanpa merasa bersalah melakukan kerusakan lingkungan itu sendiri. Hingga tak heran bila belakangan ini sering terjadi bencana alam. Misalnya melakukan perambahan hutan secara liar dan besar-besaran yang berdampak pada gundulnya hutan. Jika hutan tak ditanami lagi setelah ditebang, maka hutan yang gundul tadi saat terkena terik matahari, tanahnya menjadi rapuh dan berongga. Begitu hujan besar datang, maka terjadilah pengikisan tanah (erosi). Akibatnya sejumlah tanah terbawa aliran air yang mengakibatkan terjadinya tanah longsor. Bahkan penambangan untuk mencari bahan tambang itu sendiri, tanpa diikuti dengan memperbaiki lingkungan sisa penambangan sesudahnya.

Belum lagi pemanasan global yang kian menghebat belakangan ini. Orang-orang dengan seenaknya membangun rumah kaca disana-sini, dan menggunakan energi listrik dengan borosnya. Yang mengakibatkan lapisan ozon kian menipis setiap harinya. Lihat saja, kita lebih memilih Air Conditioning sebagai penyejuk ruangan dari hawa panas. Padahal kita bisa memanfaatkan AC alami yaitu angin sejuk yang berhembus dari luar rumah. Dengan membuat jendela yang cukup banyak dan lebar sebagai jalan keluar masuknya angin dan udara segar. Padahal dengan banyak jendela yang bisa dibuka, otomatis ruangan di dalam rumah akan menjadi terang. Sehingga kita tak perlu menghidupkan lampu disiang hari. Bukankah semua itu bisa menghemat energi listrik? Belum lagi pencemaran yang terjadi disana-sini.

Pabrik-pabrik besar juga dengan seenaknya membuang limbah beracun ke dalam sungai yang mengakibatkan tercemarnya air bersih. Padahal air bersih sangat diperlukan manusia untuk memasak, minum dan keperluan rumah tangga lainnya. Juga kecenderungan kita untuk membuang sampah secara sembarangan. Yang mengakibatkan saluran air sungai dan got-got mampet. Ketika hujan lebat turun, air sungai dan got tadi meluap keatas sehingga terjadilah banjir.

Apalagi bila sampah itu berupa sampah plastik, yang membutuhkan 500-1000 tahun untuk bisa terurai secara sempurna didalam tanah. Karena sifat sampah plastik yang sulit terurai secara alami juga sulit untuk didaur ulang. Padahal saat terurai, partikel-partikel plastic akan mencemari tanah dan air sekecil apapun itu. Mendapati kenyataan ini, mengapa kita tak mengurangi komsumsi plastik dalam kehidupan kita? Minimal saat belanja ke pasar. Kita bisa menggunakan tas belanjaan yang terbuat dari rotan atau anyaman daun pandan seperti yang digunakan nenek-nenek kita dulu.

Tak hanya itu, polusi udara selalu menggerogoti paru-paru kita. Lewat debu dan asap knalpot yang setiap hari kita hirup. Untuk itulah kita perlu menutup hidung dengan saputangan agar tak langsung menghirupnya. Seandainya setiap orang mau menggunakan sepeda atau angkutan umum untuk bepergian. Baik itu ke kantor atau ke tempat lainnya-- dan berinisiatif menggunakan mobil hanya untuk bepergian keluar kota saja. Otomatis polusi udara bisa diminimalisasi. Pasti kita semua ingin kota benar-benar murni dari polusi. Bagaikan negara Switzerland yang terkenal akan kebersihan kotanya. Dan Allah sendiri melaknat orang-orang yang merusak lingkungan sebagaimana yang Allah katakan dalam alqur’an yaitu

“Dan janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya..” (Al-A’raaf: 56)
“Makan dan minumlah dari rizki Allah dan janganlah kalian berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan” (Al-Baqarah: 60)
“..dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (Al-Maidah: 64)

Jadi kesimpulannya, perlakukanlah bumi sebagai tempat tinggal kita dengan menjaga lingkungan bumi itu sendiri sebaik-baiknya. Sebab bila bumi ini sudah rusak, adakah bumi lain yang bisa kita tempati?

Referensi:
Koran kompas
Buku pendidikan lingkungan hidup kelas 3 SD

cinta dalam sepotong roti



flash fiction


Tersebutlah di negeri Perancis dua orang sahabat yang saling menyayangi. Namanya Michael dan Hans. Mereka berdua tercatat sebagai murid school bread. Sekolah yang mempelajari bagaimana caranya membuat roti. Tapi malangnya, mereka berdua jatuh cinta pada seorang gadis yang sama. Michael dan Hans pun bersaing dalam memperebutkan gadis tersebut.

Suatu hari gadis tersebut berulang tahun. Hans dan Michael pun diundang. Kebetulan ayahnya sang gadis seorang pengusaha roti yang sangat terkenal di Perancis. Oleh ayahnya, Michael dan Hans disuruh membawa roti buatan sendiri sebagai kado ulang tahun anaknya. Ayahnya sang gadis ingin tahu, roti buatan siapa yang paling enak dan menarik. Bagi yang memenangkan kompetisi, akan menjadi pendamping hidup bagi anak gadisnya kelak. Begitulah hadiah yang ditawarkan oleh ayahnya si gadis.



Mendengar itu, Michael dan Hans pun berusaha sekuat tenaga untuk membuat roti yang diminta oleh ayahnya sang gadis. Siang dan malam mereka terus mencoba-coba membuat roti. Mencoba membuat adonan permentasi yang pas agar roti bisa mengembang sempurna. Juga mencoba berkreasi dengan roti buatan mereka. Agar menghasilkan roti yang menarik tampilannya. Sehari sebelum harinya tiba, mereka pun membuat adonan dasar roti yang terdiri dari tepung, telur, ragi, air dan garam. Malam harinya mereka biarkan adonan berfermentasi dengan sempurna.

Keesokan paginya, mereka mulai mengolah adonan roti. Memotong-motong adonan lalu menimbangnya sama berat. Setelah itu membentuk adonan menjadi roti dan memanggangnya. Tapi prinsip mereka dalam membuat roti sangat bertolak belakang.



Michael berusaha membuat roti yang menarik meskipun belum tentu mengenyangkan. Dia
memang bercita-cita menjadi pengusaha roti yang sukses dengan mengeruk untung semata.





Sementara Hans lebih mementingkan membuat roti yang bisa mengenyangkan. Hans tak terpaku pada bentuk rotinya saja. Tujuannya dalam membuat roti adalah untuk bisa berbagi. Itulah sebabnya Hans bercita-cita bila menjadi pengusaha roti yang sukses nanti, akan membagi-bagikan sebagian rotinya pada anak-anak panti asuhan dan para gelandangan. Agar mereka tidak mati kelaparan.


Tak berapa lama, roti pun selesai dipanggang. Menjelang siang hari, Michael dan Hans membawa roti itu ke pesta ulang tahun sang gadis. Setelah ayahnya sang gadis mencicipi roti buatan mereka berdua, dia pun memutuskan bahwa rotinya Hans lah yang keluar sebagai pemenang. Alasan ayahnya sang gadis, roti Hans terasa lebih hangat dan mengenyangkan karena dibuat oleh pemiliknya penuh dengan perasaan cinta pada sesama. Mendapati dirinya kalah, Michael pun mengajukan banding. Dia meminta agar tes diadakan sekali lagi di depan ayahnya sang gadis. Agar hasilnya lebih obyektif karena langsung dibuat ditempat. Bila dia tetap kalah, maka dia rela melepaskan gadis itu dinikahi oleh Hans.

Ayahnya sang gadis tak keberatan. Dia pun menyuruh mereka berdua datang lagi seminggu kemudian. Tentu saja sambil membawa adonan roti buatan masing-masing. Ternyata diam-diam Michael menyusun sebuah rencana yang licik. Dia ingin mengalahkan Hans dengan cara yang curang. Tibalah hari yang ditentukan. Ketika mereka tengah membuat roti di depan ayahnya sang gadis, Hans mendapati rotinya tidak mengembang saat dipanggang. Artinya ia telah gagal membuat roti. Untuk membuat adonan yang baru sudah tidak ada waktu lagi. Hans tahu Michael telah mencuranginya. Tapi dia tak ingin berkelahi. Baginya persahabatan lebih penting dari segala-galanya. Dia pun pasrah saat Michael menjadi pemenangnya. Sementara Michael tersenyum licik melihat kekecewaan di wajah Hans.

Suatu hari saat mereka berdua sedang berada di dapur, tiba-tiba oven terbakar. Sebelum oven meledak dengan keras, secepat kilat Hans mendorong tubuh Michael. Akibatnya Hans menderita luka bakar yang parah hingga jatuh koma saat dibawa kerumah sakit. Mendapati Hans terluka parah demi menyelamatkan dirinya, Michael pun merasa sangat menyesal. Betapa mulianya hati Hans, yang membalas kebenciannya dengan cinta yang tulus sebagai seorang sahabat. Padahal dia telah mengganti adonan Hans dengan adonan yang tak ada raginya, agar roti Hans tak bisa mengembang. Hingga Hans kalah dalam kompetisi kedua mereka. Karena menyesal, Michael pun tak pernah berhenti menjenguk dan menemani Hans dirumah sakit. Dan berdoa sepanjang malam agar sahabat terbaiknya itu bisa sadar kembali. Dan bisa menikmati roti yang ia buat dengan sepenuh cinta untuknya.

Hikmah cerita : jangan pernah membalas sebuah kebencian dengan kebencian juga. Tapi cairkanlah kebencian yang kita terima dengan rasa cinta yang tulus. Agar Orang yang melemparkan kebencian pada kita menjadi sadar dan luluh hatinya.


Artikel ini diikutkan pada

translasi

meninjau polling pengunjung

!-- Start of StatCounter Code -->

Pengikut