novel yang diangkat dari kisah nyata
Minggu, 23 Januari 2011
cinta dalam sepotong roti
flash fiction
Tersebutlah di negeri Perancis dua orang sahabat yang saling menyayangi. Namanya Michael dan Hans. Mereka berdua tercatat sebagai murid school bread. Sekolah yang mempelajari bagaimana caranya membuat roti. Tapi malangnya, mereka berdua jatuh cinta pada seorang gadis yang sama. Michael dan Hans pun bersaing dalam memperebutkan gadis tersebut.
Suatu hari gadis tersebut berulang tahun. Hans dan Michael pun diundang. Kebetulan ayahnya sang gadis seorang pengusaha roti yang sangat terkenal di Perancis. Oleh ayahnya, Michael dan Hans disuruh membawa roti buatan sendiri sebagai kado ulang tahun anaknya. Ayahnya sang gadis ingin tahu, roti buatan siapa yang paling enak dan menarik. Bagi yang memenangkan kompetisi, akan menjadi pendamping hidup bagi anak gadisnya kelak. Begitulah hadiah yang ditawarkan oleh ayahnya si gadis.
Mendengar itu, Michael dan Hans pun berusaha sekuat tenaga untuk membuat roti yang diminta oleh ayahnya sang gadis. Siang dan malam mereka terus mencoba-coba membuat roti. Mencoba membuat adonan permentasi yang pas agar roti bisa mengembang sempurna. Juga mencoba berkreasi dengan roti buatan mereka. Agar menghasilkan roti yang menarik tampilannya. Sehari sebelum harinya tiba, mereka pun membuat adonan dasar roti yang terdiri dari tepung, telur, ragi, air dan garam. Malam harinya mereka biarkan adonan berfermentasi dengan sempurna.
Keesokan paginya, mereka mulai mengolah adonan roti. Memotong-motong adonan lalu menimbangnya sama berat. Setelah itu membentuk adonan menjadi roti dan memanggangnya. Tapi prinsip mereka dalam membuat roti sangat bertolak belakang.
Michael berusaha membuat roti yang menarik meskipun belum tentu mengenyangkan. Dia
memang bercita-cita menjadi pengusaha roti yang sukses dengan mengeruk untung semata.
Sementara Hans lebih mementingkan membuat roti yang bisa mengenyangkan. Hans tak terpaku pada bentuk rotinya saja. Tujuannya dalam membuat roti adalah untuk bisa berbagi. Itulah sebabnya Hans bercita-cita bila menjadi pengusaha roti yang sukses nanti, akan membagi-bagikan sebagian rotinya pada anak-anak panti asuhan dan para gelandangan. Agar mereka tidak mati kelaparan.
Tak berapa lama, roti pun selesai dipanggang. Menjelang siang hari, Michael dan Hans membawa roti itu ke pesta ulang tahun sang gadis. Setelah ayahnya sang gadis mencicipi roti buatan mereka berdua, dia pun memutuskan bahwa rotinya Hans lah yang keluar sebagai pemenang. Alasan ayahnya sang gadis, roti Hans terasa lebih hangat dan mengenyangkan karena dibuat oleh pemiliknya penuh dengan perasaan cinta pada sesama. Mendapati dirinya kalah, Michael pun mengajukan banding. Dia meminta agar tes diadakan sekali lagi di depan ayahnya sang gadis. Agar hasilnya lebih obyektif karena langsung dibuat ditempat. Bila dia tetap kalah, maka dia rela melepaskan gadis itu dinikahi oleh Hans.
Ayahnya sang gadis tak keberatan. Dia pun menyuruh mereka berdua datang lagi seminggu kemudian. Tentu saja sambil membawa adonan roti buatan masing-masing. Ternyata diam-diam Michael menyusun sebuah rencana yang licik. Dia ingin mengalahkan Hans dengan cara yang curang. Tibalah hari yang ditentukan. Ketika mereka tengah membuat roti di depan ayahnya sang gadis, Hans mendapati rotinya tidak mengembang saat dipanggang. Artinya ia telah gagal membuat roti. Untuk membuat adonan yang baru sudah tidak ada waktu lagi. Hans tahu Michael telah mencuranginya. Tapi dia tak ingin berkelahi. Baginya persahabatan lebih penting dari segala-galanya. Dia pun pasrah saat Michael menjadi pemenangnya. Sementara Michael tersenyum licik melihat kekecewaan di wajah Hans.
Suatu hari saat mereka berdua sedang berada di dapur, tiba-tiba oven terbakar. Sebelum oven meledak dengan keras, secepat kilat Hans mendorong tubuh Michael. Akibatnya Hans menderita luka bakar yang parah hingga jatuh koma saat dibawa kerumah sakit. Mendapati Hans terluka parah demi menyelamatkan dirinya, Michael pun merasa sangat menyesal. Betapa mulianya hati Hans, yang membalas kebenciannya dengan cinta yang tulus sebagai seorang sahabat. Padahal dia telah mengganti adonan Hans dengan adonan yang tak ada raginya, agar roti Hans tak bisa mengembang. Hingga Hans kalah dalam kompetisi kedua mereka. Karena menyesal, Michael pun tak pernah berhenti menjenguk dan menemani Hans dirumah sakit. Dan berdoa sepanjang malam agar sahabat terbaiknya itu bisa sadar kembali. Dan bisa menikmati roti yang ia buat dengan sepenuh cinta untuknya.
Hikmah cerita : jangan pernah membalas sebuah kebencian dengan kebencian juga. Tapi cairkanlah kebencian yang kita terima dengan rasa cinta yang tulus. Agar Orang yang melemparkan kebencian pada kita menjadi sadar dan luluh hatinya.
Artikel ini diikutkan pada
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
translasi
meninjau polling pengunjung
!-- Start of StatCounter Code -->
Tidak ada komentar:
Posting Komentar