novel yang diangkat dari kisah nyata

novel yang diangkat dari kisah nyata

Minggu, 28 April 2013

life is beautiful 2 Optimis Memperpanjang Usia

Sahabat….Apa yang kamu pikirkan tentang rasa optimis?




Yah, sebuah sikap yang melahirkan antusias bagi pelakunya untuk mencapai sesuatu. Asal kamu tahu ini adalah salah satu sikap yang dimiliki hampir semua orang sukses di dunia. Karena mustahilkan kan, kesuksesan itu bisa diraih oleh seseorang yang memiliki sikap pesimis? Elbert Hubbart menegaskan ,

 “Nothing great has ever been accomplished without enthusiasm.” Artinya tidak ada satupun kemajuan menakjubkan untuk diraih tanpa antusiasme. Jadi jelas bukan, betapa pentingnya rasa ini dalam mencapai apa yang kita impikan dan kita cita-citakan. Antusiasme sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu en theos yang mengandung makna menakjubkan dan sangat spiritual yaitu Tuhan Bersamamu. Itu artinya ketika kita bersemangat menggapai impian, Tuhan senantiasa mendampingi kita. Jadi tak perlu lagi khawatir bahwa kita berjalan sendiri dalam menggapai cita-cita. Ada Allah yang siap membantu dan memudahkan kita dalam mencapainya. Asal kita yakin dan bersungguh-sungguh serta selalu meminta pada-Nya melalui doa yang kita panjatkan. Karena itu optimislah!

Optimis sendiri memiliki beberapa definisi diantaranya;

-Optimisme merupakan sikap selalu mempunyai harapan baik dalam segala hal serta kecenderungan untuk mengharapkan hasil yang menyenangkan.
-Optimisme dapat juga diartikan berpikir positif. Jadi optimisme lebih merupakan paradigma atau cara berpikir.
- Optimisme adalah tetap percaya bahwa apa yang menjadi tujuan akan tercapai dengan terus bekerja keras.
-Optimisme adalah doktrin hidup yang mengajarkan kita untuk meyakini adanya kehidupan yang lebih baik.
-Optimisme berarti kecenderungan batin untuk merencanakan aksi untuk mencapai hasil yang lebih bagus dari sebelumnya.




Jadi kesimpulannya orang yang optimis tidak pernah menganggap bahwa kegagalan yang mereka terima akan bersifat permanent. Bukan berarti mereka tidak menerima kenyataan. Orang yang optimis selalu berusaha menerima dan memeriksa masalahnya. Mereka bertindak mengubah atau memperbaiki sesuatu dan  menghadapi situasi tidak menyenangkan dengan cara positif. Sebaliknya orang yang pesimis dalam hidupnya akan menganggap bahwa kegagalan yang mereka alami akan bersifat permanent atau menetap selamanya. Jeleknya lagi orang pesimis sering menyalahkan diri sendiri atas kegagalannya. Pola berpikirnya pun cenderung negatif.Intinya optmisme adalah suatu sikap yang melahirkan sebuah pemikiran positif terhadap apa yang hendak ia capai dalam hidup lewat kerja keras untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

Saya pernah menonton sebuah acara talk show di televise swasta. Yang menarik hati saya salah satu bintang tamunya adalah seorang pria tanpa memiliki dua buah kaki. Tapi kehidupannya seperti orang normal. Bersekolah disekolah umum dan bekerja disebuah perusahaan ternama. Belakangan beliau berhenti bekerja dari sebuah perusahaan besar dengan niat mulia untuk membuka usaha sendiri agar orang cacat sepertinya bisa ditampungnya bekerja. Yang lebih hebatnya lagi setelah mendengar kisahnya ternyata dia berhasil menjadi seorang pengusaha makanan ringan lewat keterbatasannya itu. Bayangkan! Tanpa memiliki dua buah kaki tentu sulit untuknya bepergian menawarkan usahanya tersebut. Tapi berkat rasa optimis usahanya bisa berkembang pesat. Lalu bagaimana dengan kita yang normal ini? Akankah kita kalah dengan orang yang cacat baik sejak lahir maupun setelah besar

Ada sebuah kisah dimana sebuah kapal tenggelam diterjang badai hingga semua penumpang meninggal. Untungnya ada satu orang yang selamat dan terdampar bdi sebuah pulau kecil tak berpenghuni tanpa bekal makanan. Lalu orang itu pun membuat rumah-rumahan untuk berteduh. Keesokan harinya ketika dia sedang mencari makanan, gubuknya hangus terbakar. Asap yang membumbung tinggi menarik perhatian sebuah kapal sehingga datang mendekat dan orang itupun akhirnya tertolong. Padahal sebelumnya dia berteriak marah pada Tuhan dan menyesali nasib mengapa gubuknya terbakar. Akhirnya orang itupun sadar bahwa dalam keadaan berat sekalipun Tuhan akan selalu ada pada hati kita. Kesadaran ini akan membangkitkan diri kita untuk tidak gampang menyerah dan berputus asa.

Kita dapat mengambil contoh bahwa Tuhan tetap menumbuhkan pohon bambu meski tumbuhnya lebih lama dibandingkan pohon pakis. Bambu butuh waktu lima tahun untuk menumbuhkan akar-akarnya agar  kuat dan dapat bertahan hidup. Begitu juga disaat kita menghadapi kesulitan dan perjuangan berat, disitulah Tuhan tengah menumbuhkan akar-akar agar kita lebih kuat dan tangguh dalam menjalani hidup. Berbeda bila kita menjalani hidup dengan banyak mengeluh, dan pesimis, maka bukan tidak mungkin kita akan mengambil jalan pintas dengan bunuh diri msialnya. Kita jadi tak menghagai nilai kehidupan itu sendiri. Padahal bila kita mau menjalani hidup dengan rasa optimis, maka semuanya akan etrasa lebih indah. Dengan begitu kebahagiaan pun akan terhampar dihadapan kita .

Adapun tips agar selalu menjadi optimis yaitu;
1.    Memaksimalkan kesuksesan dan mengurangi kegagalan
2.    Fokus pada kelebihan diri.
3.    Memetik sebuah hikmah dari setiap kegagalan
4.    Ucapkanlah selalu kata-kata motivasi setiap hari
5.    Selalu focus pada hal-hal yang positif
6.    Selalu ingat bahwa kesempatan tak terbatas untuk untuk meraih kesuksesan dimasa depan.

Sebuah temuan mengungkap bahwa orang yang memiliki harapan optimis, umumnya memiliki kualitas di dalam diri yang antara lain:
1. Fokus, selektif, dan memiliki sasaran yang jelas.
2. Bisa menerima kanyataan hidup dengan kesadaran, tanpa banyak mengeluh.
3. Memiliki keyakinan untuk bangkit.
4. Punya perasaan diberkati rahmat Tuhan.
5. Punya kemampuan untuk menikmati kehidupan.
6. Punya kemampuan menggunakan akal sehat dalam menghadapi tantang hidup.
7. Punya kemampuan untuk memperbaiki diri secara terus menerus.
8. Punya penghayatan yang baik terhadap kehidupan yang dijalani sehingga bisa membedakan yang salah dan yang benar, yang tepat dan yang menyimpang.
9. Percaya pada kemampuannya.
10. Memiliki perasaan yang baik terhadap dirinya.

Sikap optimis juga dapat meningkatkan kesehatan diantaranya;
•    Lebih panjang umur
•    Lebih jarang mengalami depresi
•    Tingkat stres yang lebih kecil
•    Memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik terhadap penyakit
•    Lebih baik secara fisik dan mental
•    Mengurangi risiko terkena penyakit jantung
•    Mampu mengatasi kesulitan dan menghadapi stres




 Yups Sahabat….Meski tak mudah untuk bersikap optimis ditengah beban hidup, bencana alam yang kita hadapi dan musibah yang datang menghampiri. Tetaplah berpikir positif dan jangan mudah menyerah agar kehidupan yang kita jalani lebih sehat dan memuaskan.






Jumat, 26 April 2013

life is beautiful 1 Nikmatnya Hidup Dengan Bersyukur



Sahabat….Mari kita introspeksi diri sejenak, apa yang membuat kita menjadi pribadi yang kurang puas diri? Mungkin kita merasa apa yang sudah dicapai belum sesuai dengan apa yang kita impikan selama ini misalnya gak puas hidup begini begini aja tanpa ada kemajuan. Hidup selalu pas-pas an atau mengeluh karena memiliki paras yang tak secantik si A atau si B. Enyahkan pemikiran bahwa rumput tetangga lebih hijau dari rumput di rumah sendiri. Akibat dari sikap seperti ini membuat kita jadi membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Padahal Allah telah menciptakan kita sebagai manusia dengan sebaik-baiknya bentuk. Begitu juga begitu kita ditimpa sebuah musibah, apakah kita cenderung mengasihani diri sendiri dan menjadi pribadi yang lebih suka mengeluh dibanding sebelumnya?


Sahabat….Begitu pula bila kita merasa kurang puas dengan diri sendiri karena merasa tidak secantik si A atau si B. padahal kecantikan itu relative bagi setiap orang. Coba bandingkan si A memiliki wajah nan rupawan tapi perilakunya tidak baik seperti selalu berkata kasar dan sombong. Sementara si B memiliki wajah tak secantik si A tapi memiliki sifat rendah hati dan lemah lembut. Jelas inner beauty yang dimiliki si B membuat orang melihatnya menjadi lebih cantik dari si A karena lebih disukai perilakunya oleh banyak orang.
Bersukurlah, bahwa orang yang memiliki keterbatasan saja tak pernah merasa minder dengan keadaannya. Banyak yang tak memiliki kaki atau tangan bisa menerima keadaannya. Dan sering kita saksikan kisah para tunanetra dan tunarungu  yang memiliki semangat untuk tetap meraih prestasi.

Subhanallah! Begitu juga kala kita ditimpa bencana atau musibah, maka tegaskanlah diri kita bahwa masih ada yang nasibnya lebih malang dari kita. Bersyukurlah karena Allah masih memberikan kita kesehatan yang prima. Bayangkan betapa menderitanya orang yang terbaring dirumah sakita karena sakit kanker dan sakit parah lainnya. Bahkan mereka tak bisa lagi menikmati makan dengan enak karena rasa mual akibat kemoterapi. Tentu kita tak lupa dengan kisah hidup Pepeng seorang komedian terkenal yang ditimpa penyakit aneh yaitu separuh badannya mati rasa hingga hampir semua aktifitas ia lakukan di tempat tidur saja. Mulai dari makan sampai buang air kecil maupun besar sebab badannya tak bisa digerakkan.

Sahabat…..Apa jadinya bila kita harus membeli udara yang kita hiruf setiap hari? tentu hanya orang kaya saja yang bisa hidup. Berbahagialah karena kita masih memiliki keluarga dan sahabat yang masih menyayangi kita dan mau mendengar keluh kesah kita. Ingatlah bahwa apa yang Allah berikan buat kita adalah yang terbaik buat diri kita. Tak mungkin Allah menimpakan sebuah ujian hidup diluar batas kemampuan kita. Yakinlah bahwa setiap ujian yang datang adalah bentuk kasih sayang dariNya, agar kita naik kelas demi meningkatkan derajat hidup kita. Bisa juga sebagai teguran buat kita karena pernah berbuat dosa. Bukankah Allah sudah berjanji bahwa Dia akan menambah nikmatNya bagi hamba-hambaNya yang tahu bersyukur. Bila kita kufur nikmat maka azab Allah sangatlah pedih.


Seringkali kita menganggap bahwa kita hanya pantas menerima hal-hal yang baik saja dalam hidup ini. kesuksesan, karir yang mulus, harta yang berlimpah dan kesehatan yang prima. Tapi begitu kita mendapati kegagalan, kesulitan hidup dan penyakit, serta merta kita menganggap Tuhan tidak adil dengan mengeluh “ Mengapa harus saya?”




Seorang petenis kulit hitam dari Amerika bernama ‘Arthur Ashe’ yang memenangkan tiga gelar juara sutau ketika terkena penyakit serangan jantung yang mengharuskannya menjalani operasi bypass. Namun setelah menjalani operasi duka kali, penyakitnya bukannya sembuh malah beliau terinfeksi HIV melalui transfusi darah yang ia terima. Salah seorang penggemarnya protes dan mengatakan “ mengapa harus Anda yang menerima penyakit ini?” Arthur menjawab bahwa ketika saya mendapat trophy Wimbledon saya tidak pernah bertanya “mengapa saya?” maka ketika saya sakitpun saya tidak akan bertanya pada Tuhan “ mengapa saya?” Yah sahabat…. Kesimpulannya ketika kita mendapat sesuatu yang buruk, ingatlah saat ketika kita menerima keberuntungan atau hal yang baik.

Saya jadi teringat pada kisah seorang sahabat di kota Yogya. Dia sempat down menerima kenyataan harus cuci darah dua kali seminggu karena ginjalnya yang sudah rusak. Saya membayangkan pastilah hidupnya jauh dari bahagia. Tapi begitu bertemu, sedikitpun tak terlihat kemurungan diwajahnya. Malah sebaliknya, begitu mudahnya dia tersenyum dan tertawa disaat kami bertukar cerita. Memang setelah bertemu dia tak lagi harus cuci darah seperti sebelumnya. Tapi sebagai gantinya dia harus membawa selang diperutnya. Dokter menganjurkan dia harus mengganti cairan sendiri dirumah sebanyak empat kali sehari. Dan itu harus ia lakukan seumur hidupnya. Bayangkan! Rasa jenuh tentu menghinggapinya disaat harus mengganti cairan setiap harinya.

Bayangkan juga dia harus membawa selang kemana-mana bahkan saat dia mengajar para mahasiswanya. Kebetulan profesinya adalah seorang dosen. Tapi dia katakan sedikitpun mahasiwanya tak tahu ada selang diperutnya. Dia juga berkata bahwa sedikitpun dia tak memikirkan penyakitnya hingga dia bisa menikmati hari-harinya. Dia bersyukur karena  masih diberi kesempatan hidup oleh Allah sehingga bisa terus mendampingi istrinya dan bercengkrama dengan kedua anaknya.

Suatu waktu saya pernah ditimpa musibah yaitu terkena depresi yang mengakibatkan saya kehilangan minat pada apapun jua. Bahkan yang biasanya saya suka membaca dan menulis, tiba-tiba kedua aktifitas itu saya tinggalkan. Hidup saya tak lagi bahagia karena tak memiliki minat lagi terhadap apapun jua. Bahkan sempat terpikir dibenak saya untuk mati saja. Sampai suatu ketika saya mendapat teguran dari seorang teman bahwa hidup saya masih jauh lebih baik darinya.

Saya masih lebih beruntung darinya karena masih memiliki suami yang baik, setia dan begitu mencintai saya. Sementara suaminya sendiri berselingkuh dengan wanita lain hingga dia diceraikan oleh suaminya . Saya juga memiliki tiga orang anak yang lucu-lucu. Sementara teman saya tersebut hingga bercerai dari suaminya tak memiliki anak-anak yang bisa menjadi penghibur dan penguat hidupnya. Teman saya itu juga harus membanting tulang untuk menghidupi dirinya. Sementara saya tak perlu bekerja karena suami telah menghidupi saya dan anak-anak. Akh, saya jadi malu mendengarnya hingga membuat diri ini bangkit secara perlahan-lahan dari depresi.

Sahabat….. Lihatlah sekeliling kita, masih banyak orang yang hidupnya begitu susah sampai rumah pun tak punya hingga harus tidur dipinggir jalan seperti para gelandangan dan pengemis dipinggir jalan. Astagfirullah….masihkah kita tak mensyukuri nikmat yang diberikan oleh yang kuasa? Usahakanlah untuk melihat kebawah jangan keatas terus agar kita terhindar dari kufur nikmat. Kuncinya Syukuri apa yang telah diberikan oleh Allah kepada kita. Dengan begitu, hidup pun akan terasa lebih indah.




Rabu, 24 April 2013

Bunda Teresa Yang Menginspirasiku

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu ketiga.



 


Wanita yang paling menginspirasi saya adalah Bunda Teresa setelah ibu saya. Walau saya tahu beliau bukanlah seorang muslim, tapi kedermawanannya pada orang-orang miskin sangatlah mulia. Beliau selalu mengabdikan hidupnya menolong orang-orang yang paling miskin dari yang miskin, anak yatim piatu, manusia jompo, orang yang tidak punya rumah, merawat dan menampung penderita HIV/AIDS, lepra, dan TBC, serta menjalankan program konseling untuk anak dan keluarga, panti asuhan, dan sekolah di Kalkuta, India.

Hebatnya lagi orang-orang yang tak berdaya yang ditolong Bunda Teresa  bukan hanya beragama Kristen, tapi juga Hindu, Buddha, dan Islam. Dan tidak satu kali pun Bunda Teresa mengajak mereka untuk menjadi orang Kristen seperti yang sempat dituduhkan. Salah satu ucapannya yang menggugah hati banyak orang yaitu

Berikan yang terbaik dari apa yang engkau miliki dan itu mungkin tidak akan pernah cukup. Tetapi tetaplah berikan yang terbaik. Jangan pedulikan apa yang orang lain pikirkan atas perbuatan baik yang engkau lakukan. Percayalah bahwa mata TUHAN tertuju pada orang-orang yang jujur dan DIA melihat ketulusan hatimu



Sangat sedikit orang yang memiliki kedermawanan seperti Bunda Teresa. Yang tetap bersedekah meskipun ketika kekurangan

 Kebetulan ibu saya sendiri juga semasa hidupnya sangat gemar membantu orang lain termasuk sanak saudara saya yang hidupnya kurang beruntung. Tak heran sejak kecil saya sudah terbiasa melihat betapa bahagianya wajah ibu saya ketika beliau mampu memberi apa yang dia punya.




Di Jaman Rasululllah sendiri beliau pernah bersabda bahwa isteri beliau yang pertama kali meninggal setelah beliau adalah dia yang paling panjang tangannya. Mendengar hal itu, para isteri Rasulullah saw mengukur tangan mereka masing-masing, ternyata yang paling panjang tangannya adalah Saudah r.a. Akan tetapi Zainab r.a yang pertama kali meninggal dunia. Mereka baru memahami bahwa yang dimaksud dengan tangan panjang adalah orang yang paling dermawan dan dia adalah Zainab r.a. Istri Rasulullah yang dikenal sangat dermawan karena semasa hidupnya dia bekerja dan mempunyai penghasilan sendiri. Kemudian hasil kerjanya itu disedekahkan kepada fakir miskin. Selain dari kelebihan tersebut, Zainab r.a juga adalah seorang yang rajin puasa.



Sesungguhnya Ibu saya, Zainab  r.a, dan Bunda Teresa sudah mengajarkan pada saya betapa mulia dan bahagianya membantu orang-orang yang lemah dan tak berpunya. Juga mengajarkan sebuah investasi yang menjanjikan!. Yah, sedekah merupakan salah satu investasi yang paling manjur menurut Al-qur-an dan yang paling mudah karena siapapun bisa melakukannya berapapun jumlahnya yang penting ikhlas. Bayangkan saja bila kita bersedekah maka imbalannya bisa beratus-ratus kali lipat! Ibarat menanam sebutir padi, maka akan tumbuh berpuluh-puluh cabang dan dari tiap cabang akan keluar juga beratus-ratus benih. Betapa besarnya ganjaran sedekah. Sementara bila kita berinvestasi dengan emas atau barang lainnya belum tentu sebanyak itu kelipatan/ hasil yang akan kita dapatkan dikemudian hari. Perbuatan para wanita mulia ini mengajarkan pada saya  jangan pernah takut miskin dengan selalu membantu orang lain lewat sedekah.

Jumat, 19 April 2013

Tips Ala Gue Untuk Grup Baw ( sebenarnya berlaku untuk saya juga sih)

Ketika pertama kali diajak bergabung di grup FB Be Writer, saya agak tersanjung karena dianggap sebagai penulis hehehe. Padahal saya masih meragukan status saya sebagai penulis. Benar gak sih saya ini seorang penulis? Karena selama ini hanya menulis menurut mood saya saja. Sementara penulis itu adalah sebuah profesi juga yang butuh keprofesionalan  menurut saya seperti






-    Disiplin dalam menulis, Lah saya gak pernah disiplin karena nulisnya kapan saya mau aja gawattt…!
-    Tahan Banting terutama ketika naskah ditolak. Sementara saya gampang down dan putus asa bila salah satu naskah ditolak. Padahal harusnya disyukuri karena masih ada naskah lain yang diterima. Intinya gempuuurrr teruusss penerbit2 saat naskah gak diterima karena bisa saja naskah kita berjodoh dengan penerbit yang lain
-    Bisa menjadi editor yang baik bagi tulisan sendiri. malunya karena naskah saya sering dikritik soal EYD. Nah ketahuan kan belum professional heheheh
-    Niatnya kudu Lurus yaitu untuk ibadah. Lah saya kadang-kadang masih ada niat untuk ngejar royalty dan sedikit pamer walalu sesekali. Boleh gak yah?
-    Apa lagi yah? Mikir dulu ah sambil facebookan  Oh ya ini yang paling penting harus banyak bersosialisasi untuk menambah wawasan dan demi kemajuan karir salah satunya misalnya dengan bergabung di BAW catettt…Bagi teman-teman yang pengin lihat-lihat tentang BaW, bisa dilihat di blognya BaW : http://bawindonesia.blogspot.com/

-    Yang terakhir memiliki komitmen dalam menulis. Jadi apapun proses yang dilewati selama menulis kudu tetap dijalani dengan serius dan setia. Yah tak hanya menulis saja tapi semua profesi kayaknya butuh komitmen agar tidak gampang melenceng dari tujuan . Jadi merenung karena diriku belum berkomitmen dengan serius euy…masih mencla mencle alias suka gak focus dan masih suka mengeluh dengan proses menulis yg keras suka malassss….
-    Tips yang lain silahkan teman-teman tambahin bila masih kurang.  Maklum ini nulisnya kepepet dan dalam keadaan sedikit stress karena ngejar deadline karena takut dipecat dari grup.



Huwaaaa jangan ampeee… Maaf yah bu kepsek Leyla Hana
“Lebaran masih lamaaaaa …..,” Bu Kepsek pun ngejar sambil ngacungin pentungan
 “Kabuuurrrrrr.”

Kamis, 18 April 2013

Sehatnya Dadih, Yoghurtnya Orang Minang

  Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu kedua

Sebagai orang minang, saya ingin mengenalkan makanan khas daerah saya. Pasti pembaca berpikir makanan tersebut kalo gak rendang, pastilah sate padang atau makanan berlemak lainnya. Sama sekali bukan! Saya ingin mengenalkan makanan minang lainnya yang jauh lebih sehat dibanding yang selama ini kita kenal, karena tidak mengandung lemak dan santan seperti kuliner minang pada umumnya. Makanan sekaligus sebagai minuman sehat khas minang yang unik satu ini bernama ‘Dadih’ yang lebih dikenal sebagai yoghurtnya orang minang.




Uniknya lagi dadih yang terbuat dari susu kerbau dan berbentuk minuman semacam yoghurt ini bisa juga dijadikan teman makan nasi. Sebelum saya paparkan Dadih secara panjang lebar saya ingin bernostalgia sebentar mengapa saya bisa tahu Dadih. Bukan karena saya orang minang. Apalagi di dikeluarga saya hingga kini lebih sering diperkenalkan rendang, sate padang dan makanan berlemak lainnya daripada dadih yang jauh lebih sehat. Dadih inilah satu-satunya makanan minang yang rendah lemak dan dapat menurunkan kolesterol.

Yah, saya ingat betul ketika kecil dulu saya sering melihat abak (bapak) sangat senang makan nasi hangat dengan lauk yang mirip dengan tahu dan berwarna putih ini. Ketika saya bertanya abak menjawab namanya dadih. Dari situlah awalnya saya tahu bentuk dan warna dadih meskipun sekarang sudah agak lupa bagaimana persisnya bentuk dan warna dadih karena sekarang sudah tak pernah lagi disajikan dirumah kami sejak abak tiada.

Selama ini kita mengenal minuman fermentasi sejenis yoghurt berasal dari luar. Nah, Dadih ini adalah minuman fermentasi produk dalam negeri. Kelebihannya terbuat dari susu kerbau bukan susu sapi. Mengapa saya katakan lebih memiliki kelebihan? Sebab dalam susu kerbau persentase lemaknya daging lebih rendah (0,5 per 100 gr) dibandingkan daging sapi (14 per 100 gr), sehingga lebih aman dikonsumsi oleh pende¬rita diabetes, obesitas, manula, dan penderita jantung koroner. rendah lemaknya dibanding susu sapi.

Hasil fermentasi dari susu kerbau ini juga menghasilkan bakteri baik yaitu asam laktat, Lactobacillus casei. Bakteri ini sangat baik untuk menjaga metabolisme tubuh. Secara in viro, mampu menurunkan kolesterol darah sebanyak 34%. Selain itu, asam laktat juga dapat mencegah kanker usus

Jenis Bambu untuk membuat Dadih sendiri ada dua jenis bambu yaitu

-    Bambu gombong (Gigantochloa verticilata) yang sering digunakan oleh masyarakat Sumatera Barat,
-    Dan bambu ampel (Bambusa vulgaris). Pemilihan bambu tersebut dikarenakan rasa pahit pada bambu, sehingga menghindarkan dari semut. Bambu yang digunakan adalah yang berumur sedang. Selain itu penutup tempat dadih biasa juga menggunakan daun keladi, daun pisang atau plastik. Bambu yang digunakan harus masih segar atau belum kering, karena dari hasil penelitian buluh pada bagian dalam bambu inilah yang mengandung bakteri asam laktat (BAL) yang membuat susu kerbau menggumpal menjadi dadih. Pembuatan dadih sendiri masih dilakukan secara tradisional dan belum ada standar cara pembuatannya.

Yah, kerbau memang telah mengantarkan kejayaan suku besar Minangkabau di masa silam. Penamaan Mi¬nang¬kabau sendiri diawali keme¬nangan dalam suatu pertan¬dingan adu kerbau untuk mengakhiri peperangan mela¬wan kerajaan besar dari Pulau Jawa. Dari situlah arti kata minang, yang berarti keme¬nangan. Minangkabau berarti “Kerbau yang Menang”. Sayangnya kuliner unik satu ini kurang terekspos sehingga orang hanya mengenal rendang dan makanan berlemak lainnya. Padahal dadih perlu lebih diperkenalkan dan dikembangkan menjadi salah satu kuliner khas daerah minang yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.



Postingan ini disertakan dalam #8MingguNgeblog Anging Mammiri”




Bunda Teresa Yang Menginspirasiku



Wanita yang paling menginspirasi saya adalah Bunda Teresa setelah ibu saya. Walau saya tahu beliau bukanlah seorang muslim, tapi kedermawanannya pada orang-orang miskin sangatlah mulia. Beliau selalu mengabdikan hidupnya menolong orang-orang yang paling miskin dari yang miskin, anak yatim piatu, manusia jompo, orang yang tidak punya rumah, merawat dan menampung penderita HIV/AIDS, lepra, dan TBC, serta menjalankan program konseling untuk anak dan keluarga, panti asuhan, dan sekolah di Kalkuta, India.

Hebatnya lagi orang-orang yang tak berdaya yang ditolong Bunda Teresa  bukan hanya beragama Kristen, tapi juga Hindu, Buddha, dan Islam. Dan tidak satu kali pun Bunda Teresa mengajak mereka untuk menjadi orang Kristen seperti yang sempat dituduhkan. Salah satu ucapannya yang menggugah hati banyak orang yaitu

Berikan yang terbaik dari apa yang engkau miliki dan itu mungkin tidak akan pernah cukup. Tetapi tetaplah berikan yang terbaik. Jangan pedulikan apa yang orang lain pikirkan atas perbuatan baik yang engkau lakukan. Percayalah bahwa mata TUHAN tertuju pada orang-orang yang jujur dan DIA melihat ketulusan hatimu



Sangat sedikit orang yang memiliki kedermawanan seperti Bunda Teresa. Yang tetap bersedekah meskipun ketika kekurangan

 Kebetulan ibu saya sendiri juga semasa hidupnya sangat gemar membantu orang lain termasuk sanak saudara saya yang hidupnya kurang beruntung. Tak heran sejak kecil saya sudah terbiasa melihat betapa bahagianya wajah ibu saya ketika beliau mampu memberi apa yang dia punya.




Di Jaman Rasululllah sendiri beliau pernah bersabda bahwa isteri beliau yang pertama kali meninggal setelah beliau adalah dia yang paling panjang tangannya. Mendengar hal itu, para isteri Rasulullah saw mengukur tangan mereka masing-masing, ternyata yang paling panjang tangannya adalah Saudah r.a. Akan tetapi Zainab r.a yang pertama kali meninggal dunia. Mereka baru memahami bahwa yang dimaksud dengan tangan panjang adalah orang yang paling dermawan dan dia adalah Zainab r.a. Istri Rasulullah yang dikenal sangat dermawan karena semasa hidupnya dia bekerja dan mempunyai penghasilan sendiri. Kemudian hasil kerjanya itu disedekahkan kepada fakir miskin. Selain dari kelebihan tersebut, Zainab r.a juga adalah seorang yang rajin puasa.



Sesungguhnya Ibu saya, Zainab  r.a, dan Bunda Teresa sudah mengajarkan pada saya betapa mulia dan bahagianya membantu orang-orang yang lemah dan tak berpunya. Juga mengajarkan sebuah investasi yang menjanjikan!. Yah, sedekah merupakan salah satu investasi yang paling manjur menurut Al-qur-an dan yang paling mudah karena siapapun bisa melakukannya berapapun jumlahnya yang penting ikhlas. Bayangkan saja bila kita bersedekah maka imbalannya bisa beratus-ratus kali lipat! Ibarat menanam sebutir padi, maka akan tumbuh berpuluh-puluh cabang dan dari tiap cabang akan keluar juga beratus-ratus benih. Betapa besarnya ganjaran sedekah. Sementara bila kita berinvestasi dengan emas atau barang lainnya belum tentu sebanyak itu kelipatan/ hasil yang akan kita dapatkan dikemudian hari. Perbuatan para wanita mulia ini mengajarkan pada saya  jangan pernah takut miskin dengan selalu membantu orang lain lewat sedekah.

http://www.zalora.co.id/ dan http://blog.zalora.co.id/





Sabtu, 13 April 2013

CEMBURU GILA

 Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu pertama.

Memiliki tetangga yang memiliki bermacam karakter merupakan hiburan tersendiri bagiku. Ada yang begini dan begitu. Namun ada satu tetanggaku yang sifatnya sangat unik terutama dalam hal cemburu. Hal ini saya ketahui bukan dari pengamatanku semata tapi karena mertua yang bersangkutan sering curhat padaku.

“Sebenarnya tidak ada yang istimewa dari menantuku ini,” ucap mertuanya padaku. “Wajahnya rata-rata, kulitnya coklat tua, dengan rambut sebahu yang tidak terlalu hitam. Badannya juga tak seputih dan setinggi mantan-mantan kekasih anak lelakiku. Tapi entah mengapa putraku jatuh hati padanya, meski baru beberapa hari mengenalnya.

 Meski teman-temannya tak berhenti menyindir dengan mengatakan, ia kena peletlah! ia patah hatilah! Dan segala macam sindirin namun tak membuat putraku mundur dari niatnya, untuk menikahi Lilis, gadis gunung yang sederhana itu,” Mertuanya pun bercerita panjang lebar padaku..

Setelah menikah, baru ia sadari bahwa Lilis istrinya begitu pencemburu. Mulanya Lilis cemburu pada semua wanita yang pernah dekat pada Asep anakku. Tapi disaat Lilis cemburu pada teman-teman prianya, Asep merasa Lilis tak hanya sekedar cemburu. Sikapnya sudah mengarah pada prilaku possesif!.

Suatu hari Lilis cemburu karena telah  mengetahui Asep memberiku uang belanja Lilis pun protes dan meminta agar lain kali Asep memberi uang belanja lewat dirinya. Ternyata tanpa sepengatahuan Asep, uang belanja yang diberikan padaku selalu ia potong alias tidak pernah utuh ia berikan. Dilain waktu dia cemburu dan memasang wajah cemberut sambil ngomel-ngomel saat Asep membelikan hadiah kepada adik-adiknya karena juara kelas. Lalu Lilis tak mau kalah minta dibelikan juga disaat Asep membelikanku busana muslimah

Begitu juga disaat Asep sering pulang lebih larut karena lembur dan badannya sakit semua. Seperti biasanya, Aku akan memijatnya penuh kasih sayang. Tak disangka, Lilis malah ngambek! Akhirnya Asep pun sibuk membujuknya seperti biasanya.
Karena tidak enak, Asep anakku pun memilih mengontrak. Semula dengan mengontrak rumah sendiri Anakku bisa bernafas lega, tak lagi capek meladeni sifat pencemburu Lilis, istrinya. Kenyataannya, sifat pencemburu Lilis tidak hilang juga. Kali ini kecemburuan beralih pada tetangga sebelah rumah kontrakan mereka.  Bila ada yang membeli perabot baru atau handphone maka Lilis pun minta dibeliin handphone. yang ada kameranya

Kecemburuan Lilis untuk memiliki barang-barang seperti milik tetangga terus berlanjut. Hingga Asep  dibuat lelah lahir dan batin. Mertuanya mengakhiri ceritanya padaku sambil mengelus ada. Sebagai tempat yang dipercaya untuk curhat, aku hanya bisa menenangkannya dengan kata-kata yang menghibur meski dihati sangat geram mengapa ada orang yang begitu pencemburu membabi buta hingga mengarah kesifat serakah dan memalukan seperti itu.

Tapi para pembaca ini belum seberapa, masih ada pelampiasan rasa cemburu yang lebih gila lagi dari ini. Dulu waktu saya masih tinggal di Medan, ada tetangga yang juga sama cemburunya dengan Lilis, yaitu  bila suaminya memberi uang pada ibu dan keluarganya sendiri. Reaksinya istrinya mulanya menangis seharian. Besok-besoknya, bila tak digubris berubah menjadi sering berbicara sendiri, seperti orang gila. Hal ini ia lakukan untuk menarik perhatian suaminya agar tak lagi memberi uang atau apapun pada keluarganya  Ada-ada saja yah heheheh. Mendengar kisah unik ini, saya pun terinspirasi untuk menuangkannya dalam bentuk cerita. Tak disangka, cerita yang saya beri judul dengan cemburu gila ini bisa dimuat di salah satu majalah wanita berskala nasional.



Postingan ini disertakan dalam #8MingguNgeblog Anging Mammiri”

Jumat, 12 April 2013

Kutemukan Keramahan Dan Ketulusan Lewat Tetangga dikampung

Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu pertama. dengan tema “Disekitar Rumahku”



Tak selamanya sesuatu yang tidak kita sukai, akan merugikan kita. Bukankah Tuhan pernah berkata, boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal dibalik semua itu tersimpan sebuah kebaikan untukmu. Suamiku mencoba menasehatiku disaat aku berkali-kali mengeluhkan tempat tinggal kami yang jauh terpencil.
Awal mula suami memberitahu akan membeli tanah di desa, aku tak setuju. Tapi karena tak ada pilihan aku menurut saja. Kukatakan tak ada pilihan karena keuangan kami memang tak cukup untuk membeli rumah di ibukota. Mau mengambil perumahan suami merasa tidak sreg. Alasannya cicilannya berlangsung cukup lama. Rumah yang didapat juga sangat kecil. Paling runah tipe 36 yang bisa sesuai kantong kita, begitu katanya.

Bagiku, biar rumah kecil asal dekat kemana-mana kan tidak masalah? Tapi pikiranku mengenai tempat tinggal berbeda dengan suami. Baginya lebih enak membeli tanah yang cukup luas karena bisa membangun rumah yang cukup besar dibandingkan mengambil perumahan, sebab harga tanah cukup murah di desa. Apalagi kami memiliki anak yang masih kecil-kecil. Rumah yang luas dengan halaman yang lebar akan membuat ruang gerak ketiga buah hati kami cukup lega.

 
Setelah rumah selesai dibangun diatas tanah seluas 200 meter, resmilah kami tinggal dikampung nanggela desa sukmajaya kec tajurhalang bogor. Suami begitu gembira begitu juga anak-anak. Tapi aku tetap tidak suka membayangkan tingggal di desa selamanya. Bandingkan saja. Selama ngontrak di Jakarta aku bisa pergi kemana-mana hanya dengan angkot atau bis yang ongkosnya cuma 2000 perak. Sementara semenjak tinggal di desa aku harus naik ojek ke pasar dengan ongkos 20000 pp. Alhasil, akupun memutuskan untuk pergi belanja sekali seminggu saja mengingat uang transportnya lumayan besar bila pergi setiap hari.

Disamping itu aku tak bisa lagi jalan-jalan cuci mata ke mall, sebab tinggal didaerah tak ada supermarket apalagi Mall. Pokoknya kemana-mana serba jauh. Akibatnya aku pun jarang keluar seperti dulu, dan lebih banyak tinggal dirumah saja. Mulanya hari-hari yang kurasakan begitu membosankan. Tapi mau bagaimana lagi? Tak mungkin aku berdebat terus dengan suamiku dan menuntutnya untuk segera pindah ke kota. Bisa-bisa kami bertengkar terus hingga rumah tangga tak lagi harmonis.
Waktu terus berjalan. Akupun mulai menikmati sejuk dan nikmatnya hidup dikampung. Ternyata banyak hal inspiratif yang kudapatkan lewat tetangga baruku dikampung


Pertama udaranya jelas lebih sejuk dan bersih dari daerah perkotaan, tempatku mengontrak dulu. Masih banyaknya pepohonan hijau, membuat lingkungan sekitar tempat tinggal kami begitu sehat ditambah tak banyaknya kendaraan yang lalu lalang hingga bebas dari polusi. Apalagi Indonesia kaya dengan banyaknya tanaman, dimana apa saja yang ditanam langsung tumbuh. Dan kita bisa menemukan banyak tanaman dikampung. Mulai dari sayur-sayuran, buah-buahan, rotan dan kayu untuk bahan kerajinan. Bahkan banyak kulihat warga desa mengerjakan kerajinan dari daun pandan untuk membuat tikar. Setelah jadi bisa dijual atau dipakai sendiri. Sementara dikota daun pandan hanya untuk pewangi masakan.

Yang kedua, masyarakatnya hidup sangat sederhana dan ramah-tamah. Bila bertemu selalu menyapa duluan dan suka tersenyum. Kalau dijakarta bor-boro. Yang ada siapa elu siapa gue. Meski tak hampir semuanya begitu. Karena kesederhanaan warganya membuatku jadi tahu hidup prihatin. Tak lagi membuang-buang uang untuk belanja yang tidak perlu seperti dulu, apalagi kalau sudah ke Mall. Padahal awalnya cuma ingin cuci mata. Nyatanya tergoda untuk membeli yang sesungguhnya kurang kuperlukan.
Yang ketiga, semangat kebersamaan warga desa cukup tinggi bila dibandingkan dengan warga kota. Bila ada warga yang terkena musibah, tanpa dikomando mereka saling membantu dengan memberikan apa saja yang mereka miliki. Bisa beras, makanan kering, uang ataupun tenaga. Hingga yang terkena musibah merasa diringankan. Begitu juga bila ada yang keriyaan (red: hajatan) maka hal yang sama juga mereka lakukan.

Biasanya yang datang membawa bakul yang berisi beras, makanan kering dan kue-kue, juga barang lainnya. Ada juga sih yang hanya memberi uang diamplop, tapi hanya sedikit. Dan hal yang sama akan dilakukan bila yang bawa bakul punya hajatan, maka yang dulu dibawaain harus membawa apa yang dulu diberikan sipembawa bakul. Jadinya impas. Yang uniknya lagi, musik penghibur selama hajatan asli musik Indonesia yaitu Nasyid atau dangdutan. Dan kue-kue yang disajikan tak jauh-jauh dari aneka jajajan yang khas Indonesia seperti kue cucur, uli, dodol, wajik, rengginang, bolu kukus, dan banyak lagi.


Begitu juga bila ada salah satu warga yang sakit atau terkena musibah. Maka berbondong-bondong warga desa mengunjungi si sakit. Tak hanya sampai disitu, bila ada yang terkena musibah, maka warga urunan menyumbangkan dana bagi yang ditimpa kemalangan. Entah karena sakit parah dan tak punya biaya untuk berobat, juga kemalangan lainnya.

 Ternyata keramahan dan ketulusan semuanya bisa kita saksikan di kampung, selain  udaranya yang sejuk, sifat warganya yang kreatif, peduli satu sama lain, ramah tamah dan suka bergotong royong semuanya merupakan adat istidat yang terus hidup di Indonesia. Hal yang tak kutemui selama tinggal dikota.

 Postingan ini disertakan dalam #8MingguNgeblog Anging Mammiri”

Minggu, 07 April 2013

Empat Inspirator Yang Mengajariku Bersyukur

‘Syukur’ sebuah kata yang pernah jauh dalam hidupku. Bila kupalingkan hidupku sejenak kemasa lalu, aku pernah terdampar dalam kufur nikmat.! Yah, keluhan demi keluhan selalu terngiang dari batihinku. Merasa kurang puaslah, mengeluh mengapa harus begini? Dan mengapa harus aku? Disaat sebuah kegagalan dan penyakit menimpaku. Penyakit yang mengantarkanku pada lorong sunyi tanpa gairah pada apapun.

Termasuk gairah untuk menikmati kebersamaan bersama anak-anak dan suami. Yah, sebuah depresi akut tiba-tiba menghantam hari-hariku. Hingga selalu terbersit keinginan untuk mengakhiri hidup. Tiba-tiba dunia terasa hampa. Aku jauh dari semuanya. Jauh dari anak-anak, saudara, sumai bahkan pada Sang Pemilik Hidup. Tak ada lagi passion yang membuatku bersemangat menjalani hidup seperti dulu. Tragsinya, aku tak lagi menghargai arti hidup itu sendiri! Semua bermula saat beberapa karyaku berupa buku ditolak penerbit dengan berbagai factor. Ada yang karena tidak sesuai konsepnya dnegan naskah yang kupunya. Ada karena tiba-tiba editor yang mengurusi naskahku keluar dari penerbitannya. Dan berbagai alasan lainnya yang membuatku. tiba-tiba mengalami kejenuhan dalam menulis. Aku juga jadi benci dengan dunia tulis menulis.

Pokoknya segala hal yang berhubungan dengan menulis! Hari-hari yang kulewati pun menjadi membosankan. Bayangkan, biasanya setiap hari waktu dan pikiranku disibukkan oleh menulis. Mulai dari memikirkan ide tulisan, sampai mencari bahan untuk menulis. Selain itu, tak ada waktu selain duduk di depan laptop. Mulai dari mengetik kata demi kata sampai menjadi kalimat yang tersusun rapi dan apik. Sampai sekadar Facebook-an dan memposting tulisan di blog. Pokoknya segala kegiatan yang berhubungan dengan menulis.

 Tak ada lagi semangat dan optimis yang tinggi seperti awal mula menulis. Semuanya terbang begitu saja bersama mimpi-mimpi untuk menjadi penulis. Diriku sudah tak antusias lagi untuk mengejar impian menjadi penulis. Yang ada setiap hari aku hanya tiduran saja seharian. Herannya semenjak berhenti menulis, semua kegiatan pun tak lagi menaruh minatku. Seperti membaca, bahkan menonton televisi atau sekedar Facebook-an mencari hiburan seperti dulu. Menghabiskan waktu dengan meringkuk di ruangan kamar seharian memang membosankan, tapi untuk mengerjakan kegiatan lain pun sudah tak ada semangat. Tak hanya itu, menyuapkan nasi ke mulut pun sudah tak selera lagi. Sampai-sampai aku sering tak makan seharian. Aku juga mengalami susah tidur di malam hari. Kehilangan minat pada hal-hal yang dulu aku sukai yaitu menulis dan membaca.

Berbulan-bulan didera depresi, keluargaku pun membawaku berobat ke psikiater. Oleh psikiater, aku dianjurkan untuk minum obat anti depresan dan obat penenang. Minimal enam bulan aku harus minum obat. Selain itu aku juga harus menjalani terapi konseling. Psikater yang menanganiku juga mengatakan bahwa di akhir pengobatan sampai aku mau kembali menulis lagi, baru bisa dibilang sembuh. Namun baru tiga bulan, aku memutuskan untuk berhenti minum obat, meskipun hal itu dilarang oleh psikiater yang menanganiku. Aku bosan minum obat, karena perubahan yang aku dapatkan setelahnya tak begitu terasa.

Aku juga menolak untuk diajak balik lagi ke psikiater yang menurutku hanya akan menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Sedemikian parahkah penderitaan yang kualami? Hanya gara-gara sebuah kegagalan dan penyakit yang masih punya harapan untuk disembuhkan. Padahal disisi lain semuanya baik-baik saja. Anak-anak yang tumbuh sehat dan ceria. Suami yang setia dan bertanggung jawab. Seharusnya aku berada pada titik bahagia menerima limpahan rejeki. Tapi apa yang terjadi? Aku merasa jauh dari bahagia…dimana letak salahnya hidupku ini? karena merasa kurang bahagia disaat seharusnya aku berbahagia.


Entahlah….sampai akhirnya kutemukan sebuah jawaban dari empat inspirator yang kutemui. Dari merekalah aku belajar bersyukur bahwa penderitaan dan sakit yang aku dapatkan hanya secuil dari penderitaan dan cobaan yang mereka alami. Inspirator pertamaku adalah salah seorang sahabat saya di kota Yogya yang terkena gagal ginjal. Dia sempat down menerima kenyataan harus cuci darah dua kali seminggu karena ginjalnya yang sudah rusak. Saya membayangkan pastilah hidupnya jauh dari bahagia. Tapi begitu bertemu, sedikitpun tak terlihat kemurungan diwajahnya. Malah sebaliknya, begitu mudahnya dia tersenyum dan tertawa disaat kami bertukar cerita. Memang setelah bertemu dia tak lagi harus cuci darah seperti sebelumnya. Tapi sebagai gantinya dia harus membawa selang diperutnya. Dokter menganjurkan dia harus mengganti cairan sendiri dirumah sebanyak empat kali sehari. Dan itu harus ia lakukan seumur hidupnya.

Bayangkan! Rasa jenuh tentu menghinggapinya disaat harus mengganti cairan setiap harinya. Bayangkan juga dia harus membawa selang kemana-mana bahkan saat dia mengajar para mahasiswanya. Kebetulan profesinya adalah seorang dosen. Tapi dia katakan sedikitpun mahasiwanya tak tahu ada selang diperutnya. Dia juga berkata bahwa sedikitpun dia tak memikirkan penyakitnya hingga dia bisa menikmati hari-harinya. Dia bersyukur karena masih diberi kesempatan hidup oleh Allah sehingga bisa terus mendampingi istrinya dan bercengkrama dengan kedua anaknya.

 Inspirator kedua adalah saudaraku sendiri yang digugat cerai oleh suaminya. Saya masih lebih beruntung darinya karena masih memiliki suami yang baik, setia dan begitu mencintai saya. Sementara suaminya sendiri berselingkuh dengan wanita lain hingga dia diceraikan oleh suaminya . Saya juga memiliki tiga orang anak yang lucu-lucu. Sementara teman saya tersebut hingga bercerai dari suaminya tak memiliki anak-anak yang bisa menjadi penghibur dan penguat hidupnya. Teman saya itu juga harus membanting tulang untuk menghidupi dirinya. Sementara saya tak perlu bekerja karena suami telah menghidupi saya dan anak-anak.

Inspirator ketiga adalah idola saya seorang comedian terkenal pepeng subarja. Setiap melihat dia tampil di layar kaca, hati ini kagum dengan semangat nya yang terus menyala. Hingga memutuskan untuk ikut menjenguknya bersama teman-teman komunitas. Harapanku ingin tahu secara lebih dekat bagaimana mungkin seorang pepeng masih bisa tertawa ditengah penyakit berat yang ia derita. Sejak terkena penyakit yang sangat langka yaitu lumpuh secara tiba-tiba, sedikitpun semangatnya tak pernah luntur. Bahkan beliau masih bisa bercanda ketika diwawancara dengan mengatakan bahwa saya bukan orang sabar tapi orang madura, ceritanya ketika seseorang mengatakannya sebagai orang yang sabar dalam menjalani penyakitnya.

Ditengah penyakit yang telah merampas sebagian besar nikmat hidupnya seperti bisa bepergian dan berakitivitas lagi seperti dulu, bahkan dia masih bisa melahirkan karya-karya yang penuh manfaat dan inspiratif lewat buku-buku yang ditulisnya. Padahal nyaris seluruh hidupnya dihabiskan ditempat tidur mulai dari makan dan buang air kecil. Tapi dia tetap menikmati keterbatasan dan penderitaannya dengan selalu bersyukur. Sementara aku yang sehat ini memilih utnuk tak melakukan apapun dengan terus meringkuk di dalam kamar. Akh, aku jadi malu mendengar kisah-kisah mereka diatas hingga membuat diri ini bangkit secara perlahan-lahan dari depresi.

Bersukurlah, bahwa orang yang memiliki keterbatasan saja tak pernah merasa minder dengan keadaannya. Banyak yang tak memiliki kaki atau tangan bisa menerima keadaannya. Dan sering kita saksikan kisah para tunanetra dan tunarungu yang memiliki semangat untuk tetap meraih prestasi. Subhanallah!

Begitu juga kala kita ditimpa bencana atau musibah, maka tegaskanlah diri kita bahwa masih ada yang nasibnya lebih malang dari kita. Bersyukurlah karena Allah masih memberikan kita kesehatan yang prima. Bayangkan betapa menderitanya orang yang terbaring dirumah sakit karena kanker dan sakit parah lainnya. Bahkan mereka tak bisa lagi menikmati makan dengan enak karena rasa mual akibat kemoterapi. .Apa jadinya bila kita harus membeli udara yang kita hiruf setiap hari? tentu hanya orang kaya saja yang bisa hidup.

Berbahagialah karena kita masih memiliki keluarga dan sahabat yang masih menyayangi kita dan mau mendengar keluh kesah kita. Ingatlah bahwa apa yang Allah berikan buat kita adalah yang terbaik buat diri kita. Tak mungkin Allah menimpakan sebuah ujian hidup diluar batas kemampuan kita. Yakinlah bahwa setiap ujian yang datang adalah bentuk kasih sayang dariNya, agar kita naik kelas demi meningkatkan derajat hidup kita. Bisa juga sebagai teguran buat kita karena pernah berbuat dosa. Bukankah Allah sudah berjanji bahwa Dia akan menambah nikmatNya bagi hamba-hambaNya yang tahu bersyukur. Bila kita kufur nikmat maka azab Allah sangatlah pedih. Demikianlah beberapa kalimat yang saya baca dari inspirator keempat saya yaitu sebuah buku motivasi penyemangat hidup.

 Ternyata selama ini seringkali diri ini menganggap bahwa aku hanya pantas menerima hal-hal yang baik saja dalam hidup ini. kesuksesan, karir yang mulus, harta yang berlimpah dan kesehatan yang prima. Tapi begitu mendapati kegagalan, kesulitan hidup dan penyakit, serta merta aku menganggap Tuhan tidak adil dengan mengeluh “ Mengapa harus saya?” Kini aku terus berusaha untuk bangkit secara perlahan-lahan dari depresi dan mulai menikmati hidup dengan selalu mencoba untuk bersyukur.

Sabtu, 06 April 2013

Semuanya Bermula Dari Otak

         Orang tua mana yang tak ingin memiliki anak yang cerdas termasuk saya. Tapi sudahkah kita sebagai orang tua telah berusaha memaksimalkan potensi otak anak? . Kecerdasan otak anak sendiri tidak bisa terlepas dari peran penting yang namanya DHA (docosahexaenoic acid), salah satu asam lemak omega-3, yang terbukti bisa memicu perkembangan otak anak.

Menurut saya ada 3 tahap/masa penting dimana seorang anak harus  mendapatkan pemenuhan DHA agar otaknya tumbuh maksimal yaitu:

Pertama  Dimulai dari masa kehamilan. Yah, sebaiknya ibu hamil mengkomsumsi makanan yang mengandung  DHA sejak mulai dari dalam kandungan 400 mg atau lebih setiap harinya, jadi bukan setelah anak lahir saja. Karena ajaibnya DHA selama hamil bisa meningkatkan IQ anak hingga usia 4 tahun. Untuk itulah sejak mengandung anak pertama sampai yang ketiga saya selalu memperhatikan asupan gizi lewat makanan, suplemen dan susu yang mengandung DHA, si suplemen yang sangat istimewa ini.

Kedua  Dilanjutkan dengan pemberian Asi hingga 2 tahun lamanya. Sebab menurut penelitian yang sudah terbuti kebenarannya salah satu kehebatan Asi adalah membuat anak cerdas. Karena Asi adalah sumber DHA alami dengan komposisi yang sangat seimbang dan cocok untuk bayi. Kandungan DHA pada ASI bahkan memiliki keunggulan dari segi kualitas maupun kuantitas dibandingkan DHA dalam susu formula. Jadi tidaklah salah bahwa DHA dalam ASI adalah nutrisi yang komplit dengan komposisi yang ideal untuk pertumbuhan, kesehatan dan kecerdasan bayi. Namun sayangnya tidak semua anak saya bisa lulus menyusui sampai dua tahun karena berbagai factor. Hanya Alisha anak terakhir saya yang beruntung bisa menyusui sampai 2 tahun lebih. Dan terbukti, Alisha tumbuh lebih cerdas dan jarang sakit-sakitan dibandingkan kedua anak saya Baim dan Balqis. Saking takjubnya, saya sering tersenyum-senyum sendiri menyaksikan kepintaran dan kelincahan Alisha.



Ketiga Setelah Anak Berhasil Disapih/ atau tidak lagi menyusui, kita bisa memberikan asupan makanan tambahan yang diperkaya oleh DHA seperti ikan salmon, susu, telur, yoghurt, sereal dan makanan kaya DHA lainnya.  karena terbukti Manfaat DHA mampu meningkatkan produksi hormon penting untuk pertumbuhan otak yang pesat pada usia ini. Masa yang dikenal dengan periode emas yaitu sampai usia 5 thn . Jumlah DHA yang diperlukan anak setiap harinya, sekitar 100 mg atau lebih.

Selain menerapkan tiga langakah diatas, demi pesatnya perkembangan otak Alisha,  tak berhenti saya juga terus menstimulasinya, dengan memaksimalkan 8 kecedasaan yang dirumuskan  Dr. Howard Gardner, seorang profesor bidang pendidikan dari universitas Harvard diantaranya:

                                  1. Kecerdasan Tubuh (Bodily Kinesthetic Intelligence)
Kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan melakukan gerakan misalnya olahraga dan menari, mengerjakan sesuatu secara fisik.

 Caranya sejak Alisha usia 8 bln, saya sering memutarkan lagu seperti lagu Bebe Lili
“Halo..halo..Papa ada dimama. Lili mau bicara.” Spontan Alisha menggerak-gerakkan tangannya sambil berjoget kedepan dan kebelakang dengan senangnya.  Sekarang saat diputarkan lagu anak-anak, Alisha tak hanya berjoget, tapi ikut bernyanyi sambil melompat-lompat dengan energik.





2. Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal Intelligence)
Kecerdasan interpersonal yang berkaitan dengan kemampuan berinteraksi dengan orang lain.

Saya selalu berusaha agar Alisha senang bergaul dan mau menyayangi dan menghargai orang lain termasuk sepupunya Saskia, Maka tak heran mereka begitu akrab meski terkadang sering berantem ala anak-anak heheh tapi akan dengan cepat damai kembali karena saya juga mengajarkan Alisha untuk saling memaafkan




3. Kecerdasan Bahasa (Verbal-Linguistik Intelligence)
Kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan berbahasa secara lisan maupun tulisan.

 Sejak dini saya mencoba merangsang kemampuan berbahasa Alisha dengan selalu membacakan buku cerita. Kebiasaan yang mampu merangsang kemampuan mengenal kosa kata dan huruf-huruf pada Alisha. Tak heran sejak usia 2 thn dia sering meminta saya untuk mengulang-ulangi cerita yang baru saya bacakan. Tentu saja sebagai seorang ibu saya senang dan bangga mendengarnya. meskipun mata mengantuk saya tetap menuruti nya . Pernah ketika saya mulai mengantuk dan semakin lambat membacakan cerita untuknya, tiba-tiba Alisha mengambil buku ceritanya dan berkata "Sini Ma Lisha aja yang cerita," ucapnya semangat. akhirnya jadi terbalik bukan saya yg membacakan cerita untuknya tapi lisha yg membacakan cerita untuk saya ibunya, membuat rasa kantuk saya pun jadi hilang. . Dan kejutannya lagi Lisha menambah nambah sendiri jalan cerita menurut imaginasinya. hingga Alisha bisa kembali menceritakan  apa yang ia dengar.

 Selain itu saya lengkapi juga dengan permainan berupa playpad yang mampu berbunyi mengeluarkan suara huruf dan angka tertentu begitu tombolnya dipencet. Dan Alisha senang sekali hingga dia hapal keluar kepala hurup apa saja yg diperintahkan untuk ditekan.



Maka Tak heran bila Alisha sudah bisa menuliskan namanya sendiri di tembok.. Alhamdulillah...





                                    4. Kecerdasan Logika-Matematika (Logical-Mathematical Intelligence)
Kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan bekerja dengan logika, sebab-akibat dan angka-angka.

Sejak usia 2 tahun Alisha sudah saya perkenalkan dengan permainan balok dan menyusun Puzzle. Untuk merangsang kemampuan logikanya juga kemampuan berhitungnya dengan menyuruhnya menjumlahkan terlebih dahulu balok-balok sebelum menyusunnya. Dan teryata Alisha sangat senang sekali.






                                            5. Kecerdasan Naturalis (Naturalistic Intelligence)
Kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan mempelajari lingkungan alam. Jenis kecerdasan ini adalah tambahan pada teori Gardner (bukan ide asli Gardner). Dimana Anak yang memiliki kecerdasan naturalis yang kuat sensitive terhadap alam dan menyukai kehidupan alami tumbuhan dan hewan

sedari kecil Alisha kami ajarkan untuk menyayangi dan  tak pernah takut pada binatang peliharaan. Kami pun mencoba  melibatkannya dalam memelihara dan memberi makan kelinci.Terbukti Alisha malah ketagihan untuk bisa memegang dan memberi wortel dan daun daunan pada kelinci di rumah.




                                        6. Kecerdasan Visual-Spatial (Visual-Spatial Intelligence)
Kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan memanipulasi objek. visual seperti, melukis, menggambar, mengukir, memahat, memotret dan mendesain.

  Senangnya tatkala menemani Alisha bermain cat air sejak usia 1 thn. 
  “Ma, ini gambar pelangi. Yang ini gambar balon,”ucapnya riang sambil melukis tembok dengan menggunakan berbagai macam warna. Alisha tak mau berhenti melukis, saat saya mengajaknya berhenti. Walau lukisannya tak beraturan, Saya terus menyemangatinya dan memujinya. Meskipun tembok rumah menjadi kotor. Yang penting Alisha bisa bebas berekspresi.
“Wah, bagus sekali lukisan Lisa,” jawabku takjub waktu itu. Alisha pun semakin bersemangat melukis.





Dan di usianya sekarang 4 thn, bila selesai mewarnai, Alisha akan meminta untuk segera ditempelkan disamping tempat tidurnya, agar bisa terus ia lihat heheheh


                                           7. Kecerdasan Musik (Musical Intelligence)
Kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan mempelajari suara, ritme, nada dan musik. Anak yang memiliki kecerdasan musik yang kuat suka menyanyi, mendengarkan lagu, memainkan alat musik.

Meskipun sering berebut pianika dengan kakaknya balqis, Alisha tak pernah berhenti untuk belajar meniupnya saat kakaknya lengah atau tak dirumah. Untuk itulah Alisha dibelikan pianika juga agar puas meniupnya tanpa takut diganggu.



                                      8. Yang terakhir kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal Intelligence)
Kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan introspektif dan reflektif diri. Biasanya  anak dengan kecerdasan intrapersonal yang kuat cenderung suka bekerja sendiri dan tidak banyak berinteraksi dengan orang lain (introvert). Biasanya lebih cocok menjadi desainer, filusuf, penulis, peneliti, programmer dan ilmuwan.

 Saya biarkan jari-jari Alisha mengetik-ngetik di komputer sambil belajar mengenal huruf-huruf dan mengarahkannya mengganti warna hurufnya  sesuai yang dia inginkan . "Ganti warna ungu Ma, atau Ma huruf yang ini warna merah aja." Cara sederhana yang saya ajarkan sebagai pemancing kreatifitas Alisha. Siapa tahu kelak setelah dewasa bisa kreatif seperti para desainer kondang :). Hasilnya, terciptalah huruf-huruf berwarna-warni ala Alisha di ms Word



Walaupun sekarang belum kelihatan jelas Alisha lebih dominan di kategori kecerdasan yang mana diantara 8 kecerdesan diatas, tapi saya akan terus menstimulasi otaknya hingga kelak akan muncul dengan sendirinya yang mana kecerdasan yang paling menonjol dari Alisha. Tentunya juga dibantu dengan Vitamin Seven Seas yang memiliki kandungan DHA tinggi, karena dibuat dari minyak hati ikan Kod di Perairan Atlantik yang bebas pencemaran. Selain itu Vitamin Seven Seas memiliki kandungan DHA yang lebih banyak dari vitamin lainnya yaitu sebanyak 224 mg/ 10 ml. Juga mengandung Omega 3 untuk pertumbuhan otak, ditambah dengan Vitamin A untuk mencegah infeksi dan kesehatan mata, dan vitamin D yang membantu penyerapan kalsium dan fosfor. Benar-benar komplit!




referensi :
buku pintar ayah bunda oleh Irhayati harun
 http://olvista.com/parenting/8-macam-kecerdasan-anak/
http://www.parenting.co.id/article/balita/manfaat.dha.di.tiap.usia.anak/001/003/192




translasi

meninjau polling pengunjung

!-- Start of StatCounter Code -->

Pengikut