novel yang diangkat dari kisah nyata

novel yang diangkat dari kisah nyata

Sabtu, 13 April 2013

CEMBURU GILA

 Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu pertama.

Memiliki tetangga yang memiliki bermacam karakter merupakan hiburan tersendiri bagiku. Ada yang begini dan begitu. Namun ada satu tetanggaku yang sifatnya sangat unik terutama dalam hal cemburu. Hal ini saya ketahui bukan dari pengamatanku semata tapi karena mertua yang bersangkutan sering curhat padaku.

“Sebenarnya tidak ada yang istimewa dari menantuku ini,” ucap mertuanya padaku. “Wajahnya rata-rata, kulitnya coklat tua, dengan rambut sebahu yang tidak terlalu hitam. Badannya juga tak seputih dan setinggi mantan-mantan kekasih anak lelakiku. Tapi entah mengapa putraku jatuh hati padanya, meski baru beberapa hari mengenalnya.

 Meski teman-temannya tak berhenti menyindir dengan mengatakan, ia kena peletlah! ia patah hatilah! Dan segala macam sindirin namun tak membuat putraku mundur dari niatnya, untuk menikahi Lilis, gadis gunung yang sederhana itu,” Mertuanya pun bercerita panjang lebar padaku..

Setelah menikah, baru ia sadari bahwa Lilis istrinya begitu pencemburu. Mulanya Lilis cemburu pada semua wanita yang pernah dekat pada Asep anakku. Tapi disaat Lilis cemburu pada teman-teman prianya, Asep merasa Lilis tak hanya sekedar cemburu. Sikapnya sudah mengarah pada prilaku possesif!.

Suatu hari Lilis cemburu karena telah  mengetahui Asep memberiku uang belanja Lilis pun protes dan meminta agar lain kali Asep memberi uang belanja lewat dirinya. Ternyata tanpa sepengatahuan Asep, uang belanja yang diberikan padaku selalu ia potong alias tidak pernah utuh ia berikan. Dilain waktu dia cemburu dan memasang wajah cemberut sambil ngomel-ngomel saat Asep membelikan hadiah kepada adik-adiknya karena juara kelas. Lalu Lilis tak mau kalah minta dibelikan juga disaat Asep membelikanku busana muslimah

Begitu juga disaat Asep sering pulang lebih larut karena lembur dan badannya sakit semua. Seperti biasanya, Aku akan memijatnya penuh kasih sayang. Tak disangka, Lilis malah ngambek! Akhirnya Asep pun sibuk membujuknya seperti biasanya.
Karena tidak enak, Asep anakku pun memilih mengontrak. Semula dengan mengontrak rumah sendiri Anakku bisa bernafas lega, tak lagi capek meladeni sifat pencemburu Lilis, istrinya. Kenyataannya, sifat pencemburu Lilis tidak hilang juga. Kali ini kecemburuan beralih pada tetangga sebelah rumah kontrakan mereka.  Bila ada yang membeli perabot baru atau handphone maka Lilis pun minta dibeliin handphone. yang ada kameranya

Kecemburuan Lilis untuk memiliki barang-barang seperti milik tetangga terus berlanjut. Hingga Asep  dibuat lelah lahir dan batin. Mertuanya mengakhiri ceritanya padaku sambil mengelus ada. Sebagai tempat yang dipercaya untuk curhat, aku hanya bisa menenangkannya dengan kata-kata yang menghibur meski dihati sangat geram mengapa ada orang yang begitu pencemburu membabi buta hingga mengarah kesifat serakah dan memalukan seperti itu.

Tapi para pembaca ini belum seberapa, masih ada pelampiasan rasa cemburu yang lebih gila lagi dari ini. Dulu waktu saya masih tinggal di Medan, ada tetangga yang juga sama cemburunya dengan Lilis, yaitu  bila suaminya memberi uang pada ibu dan keluarganya sendiri. Reaksinya istrinya mulanya menangis seharian. Besok-besoknya, bila tak digubris berubah menjadi sering berbicara sendiri, seperti orang gila. Hal ini ia lakukan untuk menarik perhatian suaminya agar tak lagi memberi uang atau apapun pada keluarganya  Ada-ada saja yah heheheh. Mendengar kisah unik ini, saya pun terinspirasi untuk menuangkannya dalam bentuk cerita. Tak disangka, cerita yang saya beri judul dengan cemburu gila ini bisa dimuat di salah satu majalah wanita berskala nasional.



Postingan ini disertakan dalam #8MingguNgeblog Anging Mammiri”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

translasi

meninjau polling pengunjung

!-- Start of StatCounter Code -->

Pengikut