novel yang diangkat dari kisah nyata

novel yang diangkat dari kisah nyata

Rabu, 01 Desember 2010

kauman dan kenangan




Begitu membaca buku yang berjudul Kauman yang ditulis oleh Dr.Sidik jatmika, MSi dan M Zahrul Anam , S.Ag, Msi, kenangan-demi kenangan pun muncul kembali ke permukaan. Kenangan saat menjadi murid di sebuah Madrasah Muhammadyah dan tinggal di asrama. Kenangan gugupnya saat praktek mengajar di SD Pawiyatan Muhammadyah khusus putri..Kenangan betapa senangnya melihat sekatenan dan sholat di masjid gedhe. Kenangan saat bulan Ramadhan ketika membeli bukaan di kauman yang dikenal dengan pasar tiban Ramadhan. Juga kenangan sedih ketika salah seorang teman meninggal di rumah sakit PKU Muhammadyah akibat kecelakan, Tapi kenangan yang paling berkesan adalah saat tinggal diasrama putri di daerah Kauman.
Kauman sendiri sebuah daerah di kelurahan Ngupasan kecamatan Gondomanan kota yogyakarta yang terletak sekitar 500 meter kearah selatan dari ujung Mallioboro. Dan 200 meter dari pagelaran utara keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Kauman merupakan kampung yang termasyhur karena disinilah Muhammadiyah lahir. Yaitu tepat tanggal 8 Dzulhijjah 1330. bertepatan dengan tanggal 18 Nopember 1912 oleh seorang tokoh yang dikenal dengan nama K.H. Ahmad Dahlan. Dan saya bangga menjadi salah satu murid di sekolah milik K. H dahlan ini.
Baru saya sadari, banyak hal yang saya dapatkan selama mengecap pendidikan disana. Tak hanya ilmu umum yang saya terima, tapi ilmu tentang bagaimana menjadi seorang putri muslimah yang baik. Lewat ilmu keputrian, ilmu agama, ilmu kejiwaan, ilmu mendidik, dan ilmu tentang bagaimana bermasyarakat lewat kegiatan pramuka, organisasi islam, dan kegiatan positif lainnya yang saya terima.
Saya juga mendapatkan banyak pengalaman yang menarik, unik dan berkesan selama diasrama. Selama tinggal diasrama, saya bertemu banyak orang dengan berbagai karakter unik yang mereka bawa. Hingga saya tertarik untuk mempelajari ilmu tentang manusia. Untuk itulah setelah tamat, saya memilih kuliah jurusan psikologi. Tak hanya sampai disitu. Kejadian-kejadian yang saya alami selama tinggal diasrama putri, memperkaya hidup saya dengan pengalaman-pengamalan yang baru.
Saya yang tadinya tidak pernah mencuci baju, begitu tinggal diasrama harus mau mencuci baju sendiri. Saya yang tadinya suka memilih-milih makanan, begitu tinggal diasarama harus mau makan dengan lauk seadanya. Meski jatah nasi tak dibatasi. Tetapi lauk tetap satu jua. Yaitu satu buah tempe, satu buah kerupuk dan semangkuk sayur sup. He..he.. Tapi terasa begitu nikmat karena makan bareng teman-teman dari berbagai daerah. Saya yang tadinya suka bangun kesiangan dan selalu terlambat pergi kesekolah, harus rela bangun pagi-pagi buta untuk sholat subuh. Saya benar-benar diajarkan tentang kemandirian, keberanian, kedisiplinan, dan rasa tanggung jawab lewat tugas-tugas piket selama di asrama. Benar-benar sekolah kehidupan yang tak akan saya dapatkan disekolah yang lainnya. Dan kenangan-kenangan itu tak berdiri sendiri. Ada kenangan tentang kauman didalamnya. Sebab sekolah saya terletak di daerah Notoprajan Kauman. Sedangkan asrama saya terletak di sebelah barat Kauman yaitu daerah Gerjen.
Tak mungkin saya lupa, betapa nervousnya saya saat pertama kali praktek mengajar di SD Pawiyatan Muhammadyah Yogya khusus putri ini. Yang harus saya jalani sebagai salah satu syarat kelulusan. Memang kami disiapkan untuk bisa menjadi pendidik yang baik setelah tamat dari sekolah ini. Tak hanya menjadi pendidik di sekolah-sekolah tapi juga mampu menjadi pendidik dirumah untuk anak-anaknya kelak.
Atau saat pergi ke sekaten dengan rombongan anak asrama di malam hari. Kami disuruh berbaris tertib sampai di depan gerbang sekaten. Setelah masing–masing mendapatkan tiket masuk, kami berpencar untuk melihat-melihat sekeliling. Bagi yang punya uang, bisa membeli barang yang dijual. Tapi bagi yang uangnya pas-pasan, hanya bisa melihat-lihat saja. Tapi bagi anak asrama untuk bisa keluar dan melihat sekaten saja sudah senangnya minta ampun. Maklum, selama ini jarang keluar karena hampir 24 jam tinggal diasrama. Sebab untuk bisa keluar harus meminta ijin terlebih dulu. Tentunya dengan alasan penting dan masuk akal.
Ada kebiasaan anak asrama yang sering membuatku tertawa sekaligus prihatin bila mengingatnya. Mulai dari kebiasaan yang bisa ditolerir sampe yang benar-benar harus diberi hukuman karena sudah kelewat batas. Misalnya saat ngantri kamar mandi. Ada yang diam-diam suka merebut antrian tanpa rasa bersalah. Padahal kita sudah ngantri dari subuh. hingga yang mendapat antrian terakhir membatalkan niat untuk mandi, karena takut terlambat sekolah.
Atau kebiasaan temanku yang suka sekali baca komik. Sampe-sampe dia lupa mandi dan belajar. Bahkan suka tertawa-tawa sendiri saat sedang asyik membacanya. Pokoknya cuek is the best. Ada lagi kebiasaan temanku yang suka makan gorengan tapi gak pernah bayar. Istilahnya Jumanji. Ngambil lima ngaku siji. Alhasil si tukang gorengan yang menitipkan dagangannya diasrama tumpur Bandar. Terpaksalah ketua asrama menggantinya pake uang kas dari bendahara.
Ada juga temanku yang sok sibuk. Hampir setiap hari minta ijin keluar asrama dengan alasan ada urusan organisasi. Pamong asrama percaya saja sebab untuk kepentingan sekolah. Tapi ujung-ujungnya malah telepon-teleponan dengan seorang cowok. Koin setumpuk pun sudah disiapkan terlebih dahulu. Di akhir kisah temanku yang sok sibuk ini ketahuan telah menikah siri dengan pacarnya. Akhirnya dia cuti dari sekolah karena hamil disaat duduk di kelas 3 Madrasah.
Kebiasaan temanku yang benar-benar diluar batas adalah suka mencuri. Suatu hari akhirnya ketahuan juga aksi temanku ini. Setelah anak-anak mengadakan penggeledahan dengan membongkar setiap kamar. Ditemukanlah sebuah kardus yang berisi barang anak-anak yang hilang dibawah kolong tempat tidur sebut saja namanya si A. si A pun dibawa ke aula untuk disidang. Tapi anak-anak sangat susah membuatnya mengaku. Begitu pamong asrama turun tangan barulah dia mau mengaku sambil menangis. Rupa-rupanya dia takut kalo nanti diberi minum yang sudah dibaca-bacain oleh bapak asrama lebih dulu.. Dimana reaksinya akan segera terlihat apabila orang yang meminumnya benar-benar mencuri. Yaitu badan akan bengkak-bengak dan merah-merah. Yang lebih edan lagi ada yang suka mencuri pakaian dalam. Setelah diketahui pelakunya anak yang cukup berada. Ternyata dia mencuri hanya sekedar iseng saja, bukan karena butuh. Persis pelaku kleptomania. Aya-aya wae pikirku
Yang paling berkesan adalah saat guru matematika mengajar dikelas. Anak-anak yang tadinya males-malesan dan suka tidur waktu dikelas, kembali bersemangat mengikuti pelajaran. Maklumlah, hampir setiap hari hanya bertemu wanita semua. Begitu bertemu guru lelaki yang tampan dan masih muda. Wajah anak-anak langsung cerah lagi. Bahkan ada juga temanku yang pelit bin medit dengan barang-barang miliknya. Sampe sampe makanan atau paket yang ia terima dari rumah dikunci dilemari. Padahal kebiasaan anak asrama bila punya makanan atau baru dapat paket, akan selalu membagi-bagikannya dengan teman minimal teman sekamar. Alhasil makanan yang ia simpan lama-kelamaan berjamur. Akhirnya dibuang percuma begitu saja. Benar-benar mubazir.
Banyak kisah manis, lucu, dan mendebarkan selama di asrama. Dan semua itu akan terus hidup sampai saya menjadi nenek-nenek. Keakraban yang terjalin begitu erat. Tiga tahun tinggal bersama dalam satu asrama membuat hubungan kami layaknya saudara sendiri. Suka dan duka hidup dirantau dikecap bersama-sama. Apalagi banyak diantara anak-anak yang berasal dari luar kota. Bahkan ada yang dari kalimatan, sumatera dan aceh. Semuanya disatukan dengan membawa ciri kahs masing-masing. Setiap perbedaan yang ada lebur menjadi satu dengan saling memahami dan saling mengerti.
Saat kelulusan sekolah tiba, kami pun dengan penuh haru menyanyikan lagu perpisahan.
Kini terasa sungguh, semakin engkau jauh semakin tersa dekat. Akan kukembangkan, ilmu yang kau tanam di dalam hatikuuu… dirimu nuansa-nuansa bening. Hamparan laut tiada bertepi. Begitulah kira-kira bait lagunya. Sungguh membuat hati ini rindu bila mengenangnya kembali Rindu dengan Kauman dan kenangan yang ada didalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

translasi

meninjau polling pengunjung

!-- Start of StatCounter Code -->

Pengikut