novel yang diangkat dari kisah nyata

novel yang diangkat dari kisah nyata

Sabtu, 04 Desember 2010

celoteh anakku




Hidup dikelilingi 3 orang anak sungguh menggembirakan. Apalagi saat mendengar celotehan mereka yang tak terduga. Putri pertamaku jahil dan kritis. Putra keduaku serius dan gampang ngambek. Sedangkan putri ketiga suka meniru omongan orang kayak beo. Inilah celoteh-celoteh mereka yang menghiburku.
Baim sangat suka memegang tahi lalat dipipiku. Waktu itu dia masih berusia 2 tahun. Baim selalu bilang mau mentil tahi lalat mama akh,” ucapnya manja. Melihat tingkah kolokan Baim, kumatlah sifat jahit balqis kakaknya yang berusia 6 thn.. Dia pun ngomong begini
“Entar lama-lama tahi lalat mama habis loh, kalo Baim mentil terus,” ucap kakaknya sambil tertawa-tawa. Baim pun ngambek dan berkata dengan marah
“Kak balqis jahil nih! Udah buang aja kakaknya Ma,” ucap Baim sambil menangis.
Pernah suatu hari saya dan bapaknya anak-anak mandi berdua. Setelah melihat gak ada anak-anak karena sedang bermain. Gak tahunya begitu keluar dari kamar mandi balqis pulang dan langsung protes,
“Mama, ayah, kata Ibu Guru agama gak boleh laki-laki dan perempuan mandi berdua karena bukan muhrimnya. Kok Mama dan Ayah mandi bareng? Tanyanya kritis.
Sempat bingung juga menjawab karena ditodong tiba-tiba. Akhirnya ayahnya menjawab juga sambil pura-pura tak terjadi apa-apa
“Kan Mama sama Ayah sudah menjadi suami istri, jadi sudah muhrim.” Ayahnya pun menjelaskan secara panjang lebar sampe balqis paham.
“Oh begitu ya Yah.” Balqis pun mengangguk-anggukan kepala..Tertangkap basah deh…
Kalo putri ketigaku lain lagi. Karena sering mendengar anak-anak tetangga nyanyi lagu keong racun diapun suka ngomong begini.
“Ma, Tuh ada ikan bohay,” tunjuknya ke arah televisi.”
“Ikan Bohay? Ada-ada aja kamu Nak jawabku gemes.”
Pas ditanya “ lisa mau makan pake apa?”
“Pake ikan bohay,” jawabnya polos..Penasaran juga darimana Lisa dapat kata bohay tersebut.
Rasa penasaranku pun terjawab. Ternyata Alisha suka ngomong bohay karena dia dengar kata-kata tersebut dari lirik lagu keong racun yang baitnya begini “ mentang-mentang Bohay gue dianggap jablay…Aya-aya wae…
Suatu hari seorang teman pernah bertanya
“Lisa orang mana sih?”
“Orang Nanggela. Nanggela siti bangeett,” jawab Lisa. Maksudnya mau bilang Nanggela City. He..he…Ternyata Lisa tahu juga kalo dia warga Nanggela, karena kami tinggal di daerah Nanggela. Lalu waktu Mpok Yuli tetangga saya datang mau ngutip uang arisan, “Ma, itu Mpok Yuli tukang duit datang,” teriak Alisha spontan kami yang mendengarnya tak dapat menahan tawa.
Suatu saat aku mencoba memberitahu Lisa ketika dia bilang “ Ma, Lisa Pipis.”.
“Lisa kalo mau pipis bilang Mama yah,”
“Inikan sudah bilang Ma,” jawabnya tanpa merasa berdosa.
Lisa..Lisa..masak udah ngompol di celana baru bilang. Padahal Maksud Mama kalo sesak pipis bilang Mama, biar diantar ke kamar mandi,” jawabku lagi..
Tapi yang terjadi Lisa tetap ngompol dicelana dan berkata hampir setiap hari pada kakak dan abangnya.
“Kak Balqis, Bang Bain, kalo mau pipis bilang-bilang Mama yah.. Owalah….dasar Lisa beo. Aku pun tak jadi memarahinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

translasi

meninjau polling pengunjung

!-- Start of StatCounter Code -->

Pengikut