1. Mengandung zat gizi yang lengkap seperti karbohidrat, protein dan mineral Sesungguhnya masih banyak alternatif sarapan sehat lainnya yang bisa disajikan pada anak.Tidak masalah anak cuma makan roti dan bukan makan nasi. Yang penting ada gizinya. Apalagi bila ditambah segelas susu, tentunya susu yang baik tidak mengandung gula tambahan
2. Tidak berlebihan kandungan gulanya Pada umumnya anak suka makanan yang manis seperti halnya anak juga suka makan permen. Yups dalam tubuh manusia memang ada reseptor rasa manis, bahkan gen khusus untuk rasa manis. Tak heran anak-anak akrab dengan camilan yang manis-manis. Boleh-boleh saja selama masih dalam batas normal yaitu tidak lebih dari 30 gram (6 sendok teh) dalam satu hari. Bila berlebih akan merusak gigi anak dan memicu timbulnya obesitas. Sebenarnya kita bisa memberikan alternatif sumber rasa manis yang lain misalnya dari buah-buahan. Jadi gak melulu permen, coklat dan teman-temannya. Kalo anak sudah makan makanan yang manis, hindari untuk memberinya minuman yang manis juga seperti soft drink. lebih baik beri air mineral. Kita juga bisa menyiasatinya dengan tak memberi anak makanan yang manis ketika lapar. Tapi berikanlah sesudah makan sebagai pencuci mulut dalam porsi kecil. Jangan lupa, baca dengan seksama label kadar gulanya. Dan pilih yang kadarnya yang paling sedikit.
3. Variatif Saya sendiri harus memutar otak kreatif saya agar bisa menyajikan menu sarapan yang yang berganti-ganti agar anak tidak mudah bosan. Terkadang agar lebih praktis saya menyiapkan satu menu dengan gizi yang lengkap seperti spaghetti yang dicampur dengan irisan daging ayam, wortel dan parutan keju yang hampir disukai oleh semua anak termasuk anak saya. Jadi dalam satu masakan gizinya terpenuhi semua. Dilain hari saya siapkan nasi goreng plus ayam cincang dan irisan timun dan wortel.
4. Siapkan dengan sepenuh cinta Tak jarang saya mengajak anak untuk membantu menyiapkan sarapan pagi. Lalu mengajak semua anggota keluarga untuk makan bersama. Ternyata hal ini selain mempererat ikatan keluarga juga bisa membuat anak–anak saya merasa senang melakukan sarapan setiap harinya, karena merasakan adanya kebersamaan dan keharmonisan. Sebagai contoh anak saya tidak mau bila sarapannya yang masak asisten rumah tangga bukan saya meskipun menu yang dimasak sama. Biasanya mereka akan cemberut dan tidak lahap menyantap sarapannya. Hal ini terjadi ketika suatu saat saya sakit dan memilih beristirahat daripada terjun kedapur.
5. Memberi bekal sehat Alternatif lainnya yang saya lakukan bila anak sesekali tidak sempat makan pagi. Tentunya bekal yang sehat adalah yang kaya serat, mengandung karbohidrat dan mineral. Kandungan ini dapat menjadi bahan bakar otak bagi anak.Yah, sebagai orang tua kita harus menyiapkan sarapan untuk si buah hati.meskipun anak kerap mengeluh saat disuruh. Namun lama-lama mereka akan menyadari bahwa kebiasaan untuk selalu sarapan pagi itu menyehatkan, menyenangkan dan dapat menunjang konsetrasi berpikir mereka dalam menyerap pelajaran.
jadi, masihkah kita menyepelekan yang namanya sarapan?
Iya ya, kenapa ya sarapan itu malas banget, padahal penting
BalasHapusmbak arin yoi aku juga tipe orang yg malas sarapan pagi apalagi nasi maunya sarapan biskuit atau yg manis-manis dan ringan
BalasHapus