novel yang diangkat dari kisah nyata

novel yang diangkat dari kisah nyata

Jumat, 20 Desember 2013

Merasa Smart Saat Menjadi Seorang Ibu


Mendengar kata Smart www.smartfren.com dulu yang terbayang di pikiran saya adalah bila seorang wanita itu sekolah tinggi hingga perguruan tinggi. Sehingga saya beranggapan ibu saya yang hanya sekolah sampai bangku SD saja bukanlah ibu yang Smart www.smartfren.com. Duh, apakah gue anak durhaka yah. Tapi itu dulu loh… Saya pun menganggap bahwa ibu ibu lulusan universitas pastilah ibu yang Smart www.smartfren.com. Sehingga sewaktu kecil dulu saya pernah protes pada ibu saya “ Mak, kok gak KB aja sih, kan anak Mamak udah banyak 11 orang,” tanya saya selalu. Eh dengan santainya Mamak (ibu dalam bahasa Medan) saya menjawab

“Kalau Mamak KB gak lahirlah kau!” hehehehe Mamakku ada ada aja yah. Ya iyalah masak ya iya dong Mak. Padahal saya sempat kesel karena tidak mendapatkan jawaban yang saya inginkan. waktu itu. Ditambah lagi rasa ketidak percayaan saya pada Emak yang hanya lulusan SD. Namun semua persepsi itu sirna begitu saya menjadi ibu.




Hohoho…ternyata tidak mudah menjadi ibu meskipun saya lulusan sarjana. Saya pun terkenang bagaimana dulu emak bisa menjalani perannya menjadi ibu yang berhasil mengurus kesebelas anaknya hingga kami semua bisa bersekolah tinggi sampai S1. Bahkan abang tertua saya bisa lulus kuliah S2 dengan beasiswa. Hebat Euy Emak saya hanya lulusan SD tapi anak anaknya semua lulus sarjana.
Sikap merendahkan Emak pun berganti rasa kagum. Saya sendiri mengurus anak tiga saja udah kelimpungan. Meski akhirnya saya bisa juga menjalani peran sebagai ibu dnegan terus belajar.



Bagi saya seorang ibu mau dia lulusan SD saja kek, atau lulusan luar negeri sekalipun maka dia bisa dibilang Smart www.smartfren.com bila bisa menjalani berbagai peran sejak menjadi ibu. Hanya ibu yang mampu berperan multitaskinglah yang bisa dikatakan Smart!www.smartfren.com Bayangkan saat anak sakit, seorang ibu harus bisa berperan menjadi dokter bagi anaknya sendiri. Ketika anak susah makan maka mendadak sang ibu menjadi koki handal yang harus menciptakan menu enak dan sehat untuk anak anaknya yang bosan bila menunya itu itu aja. Begitu juga saat anak mengalami stress atau masalah, sang ibu pun harus bisa menjadi psikolog bagi anaknya sendiri. Ibu yang bisa menjadi tempat curhatan anak anaknya sekaligus memberikan solusi yang dibutuhkan anak. Bahkan ibu juga harus bisa menjadi motivator handal bagi anaknya ketika anak butuh dorongan orang tua saat ragu tampil dan ikut pertandingan misalnya.



Peran hebat lainnya yang dijalani seorang ibu adalah menjadi menteri yaitu menteri keuangan! hebatkan? Menteri gituloh…..karena sang ibu harus bisa memutar otak bagaimana mengirit dan mengatur keuangan keluarga agar bisa cukup sampai awal bulan ketika suami kembali gajian. Kalau tidak, maka dapur tak kan bisa mengepul setiap hari. Anak anak tak akan dapat uang saku sampai tanggal muda. Bandingkan bila ibu seorang yang konsumtif dan boros….Keuangan keluarga bisa terancam booo…Selain itu ibu juga bisa menjadi guru ngaji bagi anak anaknya saat mengajarkan anaknya membaca Al quran dan shalat. Tak hanya itu, seorang ibu juga sewaktu waktu bisa berperan menjadi artis multitalenta yang bisa bernyanyi saat menidurkan anak dan menari untuk menghibur anaknya. Disamping menjadi pendongeng yang baik saat membacakan anak buku cerita. Apalagi bila si ibu juga bisa betulin genteng, kran yang bocor, dsb..Sungguh luarrrr biasa:)

Kesimpulannya mereka para ibu sebenarnya sudah memiliki 3 kecerdasan sekaligus dengan perannya yang multitasking tersebut yaitu

1.    Cerdas secara Intelegensi dengan kepintarannya memasak, mengurus rumah, mengobati anak sakit dsb
2.    Cerdas secara Emotional karena mampu berperan sebagai psikolog bagi anak anaknya dan tetap bisa bersosialisasi di masyarakat dan lingkungannya ditengah keterbatasan waktunya mengurus anak dan suami.
3.    Cerdas secara Spirituil karena seorang ibu tak pernah menginginkan sebuah ganjaran ataupun hadiah dari siapapun karena mereka yakin ganjaran pahala dari Allahlah yang akan mereka dapatkan di akhirat kelak dalam menjalani beratnya peran sebagai ibu. Jadi menyadari dengan cerdas bahwa tujuan hidup tak hanya di dunia tapi juga di alam akhirat.

Ckckckc. Seorang ibu benar-benar memiliki kecerdasan multitasking…Belum lagi bila sang ibu juga harus bekerja membantu suami di luar rumah sebagai wanita karir. Maka tak mudah menjalani peran keduanya sekaligus. Butuh kecerdasan lebih karena kedua peran itu sama sama menyita waktu dan pikiran…Bahkan saat sang ibu harus menjalani peran sebagai single parent. Maka dia tak hanya berperan sebagai ibu dan pencari nafkah bagi anak anaknya. Tapi dia juga harus berperan sebagai ayah juga. Jadi Smart www.smartfren.com menurut saya adalah saat seorang wanita mampu berperan menjadi ibu yang multitasking . Begitulah yang saya rasakan juga saat menjadi seorang ibu hingga tak pernah putus ide di kepala untuk menuliskan buku tema seputar parenting hingga bisa terbit dan dinikmati oleh ibu ibu juga. Meskipun dikepung kesibukan karena harus menjalani peran multitasking seperti yang saya sebutkan diatas. Saya menjadi merasa bertambah Smart! Untuk itulah saya ingin mengatakan bahwa  semua emak emak adalah sosok yang hebat tak terkecuali ibu saya gitu loh….

Hiks jadi kangen Mak! Moga dirimu bahagia di alam sana. Percayalah, aku anakmu akan meneruskan perjuangan mu sebagai ibu. Meski awalnya tak semudah membalikkan telapak tangan Tapi aku harus bisa meneruskan perjuangan mu melahirkan anak anak yang bisa bermanfaat buat dirinya dan orang lain. Sehingga terciptalah generasi yang mumpuni yaitu cerdas secara intelegensi, emosional dan spiritual. Sebab anak adalah calon pemimpin baik bagi dirinya, keluarganya dan negaranya.yang sejatinya harus menjalani tugas sebagai khalifah di muka bumi ini. Hidup para Emak!


                              (http://emakgaoel.blogspot.com/)



"Blogpost ini diikutsertakan dalam Lomba Ultah Blog Emak Gaoel"   http://emakgaoel.blogspot.com/2013/11/lomba-blog-3-challenges-to-win-gadgets.html#more

4 komentar:

translasi

meninjau polling pengunjung

!-- Start of StatCounter Code -->

Pengikut