novel yang diangkat dari kisah nyata

novel yang diangkat dari kisah nyata

Sabtu, 13 Juli 2013

Penggunaan Tekhnologi Pada Anak Dengan BAB (Berikan, Arahkan dan Batasi)

Sebagai seorang ibu dengan 3 orang anak, saya sering merasa serba salah dan khawatir ketika akan mengenalkan perangkat tekhnologi terutama mobile internet pada anak. Yah, memasuki era tekhnologi dijaman seperti sekarang ini ibarat menggunakan sebilah pisau. Disatu sisi ada manfaatnya, tapi disisi lain mampu membawa celaka bila tak hati-hati dalam menggunakannya.


                                                            www.tribunnews.com

Menurut saya perangkat canggih gadget seperti Internet, Handphone, ipad, dan smartphone ternyata juga dapat menjadi biang munculnya berbagai masalah yang bisa berdampak buruk bagi anak. Dikarenakan fungsi gadget yang tadinya hanya bermanfaat sebagai media imformasi dan membantu manusia mengatasi berbagai masalah. kini berubah menjadi tempat untuk menciptakan kesenangan-kesenangan yang memicu adanya kecanduan.

Yah, sama dengan benda lainnya, gadget memiliki dampak positif dan negatifnya. Tak salah bila John Naisbitt mengatakan dalam bukunya High Tech High Touch (Mizan, 1999) menyebutkan bahwa kita tengah memasuki era mabuk teknologi. Salah satu ciri mabuk teknologi adalah kecintaan kepada produk teknologi yang berwujud mainan. Hal yang ditakutkan bukan hanya pada segi kecanduannya saja tapi lebih kepada dampak buruk yang ditimbulkannya. Maka tak heran bila handphone yang dulunya hanya berfungsi sebagai media komunikasi, tapi kini sudah dilengkapi fitur berbagai permainan seperti games online dan media hiburan lainnya seperti musik yang dengan mudah diunduh.

Sebagai orang tua, saya sendiri menerapkan 3 cara dalam mengenalkan tekhnologi pada anak yaitu dengan BAB

1. Berikan. Memberikan disini bukan asal memberikannya begitu saja sesuai permintaan anak. Sebaiknya kita berikan gadget pada anak sesuai dengan

* Tahapan usianya Sebagaimana menurut Jovita Maria Ferliana, M.Psi, Psikolog dari RS Royal Taruma, pengenalan dan penggunaan gadget bisa dibagi ke beberapa tahap usia. Untuk anak usia di bawah 5 tahun, “Pemberian gadget sebaiknya hanya seputar pengenalan warna, bentuk, dan suara. Artinya, jangan terlalu banyak memberikan kesempatan bermain gadget pada anak di bawah 5 tahun. Terlebih di usia ini, yang utama bukan gadget -nya, tapi fungsi orangtua. Pasalnya gadget hanya sebagai salah satu sarana untuk mengedukasi anak..” Memang ditinjau dari sisi neurofisiologis, otak anak berusia di bawah 5 tahun masih dalam taraf perkembangan. Perkembangan otak anak akan lebih optimal jika anak diberi rangsangan sensorik secara langsung. Misalnya, meraba benda, mendengar suara, berinteraksi dengan orang, dan sebagainya.

* Dan seberapa besar kebutuhannya. Contohnya putri saya yang pernah meminta HP canggih semacam smartphone sebagaimana yang dimiliki salah satu temannya disekolah. Saya tak mengabulkan keinginannya begitu saja dengan alasan “ Kakak memiliki HP kan agar bisa berkomunikasi dengan Mama bila tiba-tiba jam pulang sekolahnya dimundurkan atau dimajukan. Jadi kakak belum begitu membutuhkan HP yang banyak fiturnya apalagi gamesnya.” Untunglah putri saya mau mengerti.

 Sedangkan untuk remaja, sebelum kita memberikannya gadget ada baiknya kita perhatikan beberapa factor diantaranya


                                                            www.trijayafmplg.net

-Faktor keamanan. Untuk tidak memancing adanya niat kejahatan, sebaiknya pilihlah gadget yang sederhana dan tidak terlalu mahal. Yang penting fungsi dan manfaatnya cukup memadai untuk anak.
 - Faktor kemanfaatan dimana sesuai dengan kebutuhan anak. Bukan karena ikut-ikutan teman yang memiliki ipad misalnya tapi tidak sesuai dengan yang dibutuhkan.
- Faktor kepantasan. Perhatikan apakah lingkungan kita tinggal pantas memiliki ipad misalnya berada di lingkungan kumuh kan terasa kurang pantas memiliki gadget mewah dan mahal. Hal ini selain memancing kecemburuan social uga dapat memicu timbulnya kejahatan
- Faktor pengaruhnya terhadap mental anak Misalnya dengan dibelikannya gadget anak malah kecanduan sampai melupakan potensi dan bakat dirinya yang lain
- Faktor bagi efek perkembangannya. Jangan sampai anak lupa berinteraksi dengan lingkungan sosialnya karena sudah asyik bermain gadget seharian

 2. Arahkan/ Dampingi.

* Untuk Internet
- Sebagai orang tua kita juga harus mengikuti perkembangan agar tidak gaptek. Demikian pula dengan anak kita. Bagi saya lebih baik bila mengakses internet sendiri dirumah agar anak-anak tidak main ke warnet. Yang tentu saja akan lebih mudah bagi saya untuk mengawasi apa saja yang dibuka dan dimainkan olehnya

                    

 Sementara menurut Dr.Dimitri Christakis, direktur Center for Child Health, Behavior and Development, di Seattle, AS.untuk anak usia di bawah 5 tahun bila menggunakan gadget secara berkelanjutan, apalagi tidak didampingi orangtua, akibatnya anak hanya fokus ke gadget dan kurang berinteraksi dengan dunia luar. “Memang ada aplikasi game membangun balok-balok, tapi tentu kita tidak ingin ini menggantikan yang nyata. Bayi harus belajar dari dunia nyata,” ucapnya lagi. Jadi  jika ingin memperkenalkan gagdet pada bayi atau anak, beberapa ahli menyarankan sebaiknya mengenalkan fungsi dan operasi gadget pada anaknya saat berusia 6 tahun. Karena perkembangan anatomi otak anak sudah meningkat sebesar 95 % otak dewasa.



-  Jangan biarkan anak mengunci kamarnya disaat main internet. Sebaiknya tempatkan komputer di tempat yang terbuka agar lebih mudah memantaunya.
- Kalau perlu pasanglah perangkat lunak yang dapat menyaring situs-situs yang tidak baik.
- Ada baiknya membiasakan anak menggunakan search engine yang khusus untuk anak seperti Kids Click, Ask Kids, Yahoo Kids, KidRex, dan sebagainya. Hal ini untuk menghindari anak tidak menyasar ke situs orang dewasa.
- Ajarkan juga anak menggunakan computer untuk hal-hal yang bermanfaat misalnya dengan membuat blog untuk belajar menulis sebab menulis sangat bermanfaat bagi kecerdasan mereka. Jadi gak hanya untuk browsing yang gak jelas dan untuk bersenang-senang saja dengan melulu bermain facebook ataupun games online.
- Sesekali cek situs-situs apa saja yang dibuka anak untuk mewanti-wanti kalau anak diam-diam membuka situs atau gambar porno lewat fasilitas history. Bila kedapatan anak membukanya ajaklah ia bicara baik-baik empat mata. Usahakan tidak di depan saudaranya atau orang lain karena ini dapat mempermalukan anak.
 - Sewaktu-waktu cek juga aktivitas anak di dunia maya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan dengan mengetahui password e-mail atau facebook dan twitternya. Namun usahakan jangan sampai membuat anak curiga.
 - Atur juga jarak pandang anak agar tidak terlalu dekat kelayar monitor untuk menghindari pengaruh buruk radiasi.

* Untuk Handphone
- Belikan anak Hp bila dia benar-benar memerlukannya. Pilihlah fitur yang sederhana sebab gunanya HP sebenarnya sebagai alat komunikasi bukan untuk main games atau main internet. Jadi bukan karena gengsi atau mengikuti trend karena melihat teman-temannya sudah memiliki ipad, blackberry dan semacamnya.
 - Berikan juga penjelasan apa dampak baik dan buruknya HP bila disalahgunakan.
- Sesekali kita bisa mengecek inbox di Hp nya untuk mengetahui apa saja isinya . misalnya ada sms mesra dari lawan jenisnya atau ada masalah lainnya.
 - Ingatkan juga anak untuk tidak terlalu sibuk menggunakan HP nya sehingga lalai dengan kewajiban lainnya seperti shalat, mengaji, belajar dan membersihkan kamarnya.
- Ingatkan juga anak untuk berhati-hati dengan adanya penipuan lewat sms. Nasehati juga jangan sampai melakukan pembicaraan dengan orang yang tidak dikenal
 - Beritahu juga anak untuk tidak sembarangan memberitahukan no HP orang tuanya, saudaranya atau teman-temannya kepada orang asing. Dan tidak mencantumkian begitu saja no HP nya di Facebook atau diblog. Hal ini akan memancing penjahat untuk mencari tahu tentang dirinya.




3. Batasi jam bermain Internet pada anak entah itu lewat HP, Komputer maupun Games. Hal ini untuk menghindari terjadinya kecanduan pada anak.. Selain itu kita juga perlu mengenali apakah anak sudah kecanduan lewat beberapa gejala sikap anak diantaranya;

- Melupakan waktu makan, waktu tidur, mandi dan malas masuk sekolah / prasekolah
 - Anak mengabaikan teguran-teguran dari orang sekitar
- Hanya senang saat di depan komputer, TV atau video game, dan perilaku kurang baik saat anak Anda berhenti bermain
- Lebih tertarik dengan video game ketimbang bermain dengan teman
- Berbohong agar bisa main game
- Anak mengalami kegemukan karena badan anak yang kurang bergerak
- Mata memerah karena terlalu lama di depan layar komputer

Tentu saja selain ada negatifnya masih terdapat dampak positif dari gadget yaitu
- Gadget membantu perkembangan fungsi adaptif seorang anak artinya kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan sekitar dan perkembangan zaman. Jadi bila zaman sekarang muncul gadget, setidaknya anak tahu cara menggunakannya agar tidak gagap teknologi atau istilah sekarang gaptek.
- Dengan adanya gadget, anak-anak diberi kesempatan untuk lebih leluasa mencari imformasi. Apalagi sekarang tugas sekolah banyak dituntut melalui internet.

Fenomena anak-anak sekarang yang lebih banyak menghabiskan waktunya di depan televisi dan bermain gadget sebenarnya perlu dikhawatirkan. Padahal untuk kita ketahui bahwasanya tumbuh kembang anak berkaitan erat dengan akitivitas luar ruang. Semakin maksimal aktivitas yang dilakukan maka akan semakin baik lagi pertumbuhan anak



Sebagaimana menurut Anna Surti Ariani, psikolog anak dan keluarga. Sesungguhnya banyak manfaat bermain di luar ruangan untuk anak secara psikis diantaranya
 • Manfaat Fisik : dengan bergerak bertujuan (bukan sekedar bergerak), anak akan belajar koordinasi motorik kasar, yang merupakan dasar dari segala keseimbangan tubuh dan pikiran kelak. Anak juga belajar kelincahan, yang nantinya digeneralisasi untuk kelincahan berpikir. Banyak bergerak juga membuat anak lebih sehat, jadi modal dasar buat segala pertumbuhan perkembangan yang lain.
• Manfaat Kognitif : dengan bermain di luar ruang, anak akan lebih luas wawasannya, mulai dari wawasan lingkungan, sampai wawasan segala strategi permainan yang dimainkan. Luasnya wawasan bisa meningkatkan keluasan minat, juga bisa meningkatkan kreativitas untuk memecahkan berbagai masalah. Koordinasi motorik kasar yang baik meningkatkan kemampuan anak dalam berkonsentrasi, dan ini berkaitan dengan kemampuan mengingat anak.
 • Manfaat Bahasa : anak mendapatkan berbagai kosa kata tentang kehidupan di luar ruang. Ketika berinteraksi dengan teman-teman, ia juga belajar tentang cara berkomunikasi dengan teman-teman bermain
•  Manfaat Emosi : anak belajar mengalami ragam emosi (senang, girang, sedih, marah, malu, merasa bersalah, dll) dalam konteks bermain, dan belajar mengatasinya. Bermain di luar ruang dan banyak bergerak juga melepaskan tekanan emosi anak sehingga emosi negatif (marah, sedih, kesal, dll) cenderung berkurang, stres pun ikut berkurang.

 Sejatinya terdapat banyak manfaat sosial yang didapat ketika anak bermain dengan anak lain diantaranya mereka bisa
- belajar bekerja sama dalam 1 tim,
- belajar saling memengaruhi, saling menjatuhkan, saling menolong, dan
-dan belajar berbagai ketrampilan sosial lainnya. Teman-teman yang didapat juga bisa jadi teman masa kecil yang dikenang, atau jadi teman seumur hidup untuk kelak bermanfaat di masa dewasa




Inilah sebagian tips bijak saya dalam menggunakan gadget pada anak. Mungkin Anda bisa menambahkannya sesuai pengalaman dan pengetahuan Anda.


LOMBA BLOG DPTALK

7 komentar:

translasi

meninjau polling pengunjung

!-- Start of StatCounter Code -->

Pengikut