novel yang diangkat dari kisah nyata
Minggu, 02 Mei 2010
mental yang juara
Belakangan ini semakin semarak diadakannya aneka lomba. Baik itu lomba menyanyi, menulis, menggambar, juga lomba yang lainnya. Selain persiapan yang matang, kesiapan mental juga sangat diperlukan. Dan mental juara itulah yang harus dimiliki oleh setiap peserta lomba. Dengan begitu, akan tumbuh semangat untuk menjadi pemenang. Seseorang yang memiliki mental juara tentu memilki rasa percaya diri yang tinggi, karena merasa usaha dan persiapan dilakukan semaksimal mungkin, agar memenuhi syarat untuk menjadi seorang juara.
Namun bila segala usaha telah dilakukan tapi akhirnya kita tak terpilih sebagai pemenang, akankah kita menghujat orang lain atas kekalahan kita? Menganggap telah terjadi kecurangan atau adanya indikasi pilih kasih misalnya. Atau dengan sombongnya mengatakan bahwa seharusnya sayalah yang jadi juara, karena merasa telah melakukan yang terbaik. Dan beranggapan hasilnya juga yang terbaik diantara peserta lainnya.
Kita lupa bahwa yang kalah bukan diri kita seorang. Yang lain juga merasakannya. Apakah mereka juga menggugat juri atau pihak penyelenggara lomba? Menyadari tak sedikit jumlah peserta yang ikut, bahkan bisa ribuan orang. Jadi wajar kalau juri harus memilih salah satu peserta terbaik diantara yang terbaik. Yang harus kita ingat adalah seandainya kita menang, sudah pantaskah kita menjadi pemenang? Dan bila kita kalah, mungkin kita belum pantas untuk keluar sebagai pemenangnya. Bukankah dalam sebuah lomba harus ada yang kalah dan yang menang? Dan itu merupakan sebuah keharusan. Yang terpenting bukan siapa yang kalah dan siapa yang menang. Tapi mental untuk menerima kekalahan dan kemenangan itu sendiri. Barulah seseorang bisa dikatakan memiliki mental yang juara.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
translasi
meninjau polling pengunjung
!-- Start of StatCounter Code -->
Tidak ada komentar:
Posting Komentar