Indahnya Kesetiaan
Hmmm...sebelum membahas poligami saya ingin menjelaskan bahwa Kata poligami berasal dari bahasa Yunani yaitu Poly dan Gamos. Poly berarti banyak, sedangkan Gamos berarti perkawinan. Jadi, poligami ditinjau dari bahasa adalah suatu perkawinan yang banyak. Dalam perkembangannya, arti poligami secara istilah dideskripsikan sebagai seorang lelaki yang menikahi lebih dari satu perempuan.
Mengenai apakah saya pro ataukah kontra terhadap poligami semuanya saya lihat dari yang menjalani. bila dengan dipoligami si istri tetap merasa bahagia saya sih setuju-setuju aja, tapi bila sang istri merasa disakiti dan dizalimi, maka saya mengecam si pelaku poligami tersebut. sebab seperti kata mbak leyla hana, tujuan pernikahan itu sendiri adalah untuk membuat pasangannya bahagia. jadi bila sang istri tidak bahagia dipoligami maka tujuan pernikahan tidak tercapai. Yang jadi pertanyaan, mengapa lebih banyak istri tidak bahagia dibanding dengan bahagianya dipoligami? jawabannya ialah
1. Mungkin dari awal si istri tak rela di duakan alias dimadu. kalo dipikir- pikir benar juga sih, siapa yang mau di duakan cintanya? coba dibalik si suami yang di madu? pasti merasakan hal yang sama alias sakit hati dan tak rela. Sebagai contoh disaat kita menyapih anak kita harus meminta kerelaan sang anak untuk disapih dengan mengemukakan alasan secara lembut dan masuk akal, agar anak merasa ibunya masih mencintai dirinya. bukan karena benci karena telah menyapihnya. jadi gak bisa secara mendadak dan memaksa, karena akan menyakitkan bagi si anak. Begitu juga dengan sang istri, perlu dimintai kerelaan apakah mau dipoligami dengan mengemukakan alasan yang masuk akal dan kemanusiaan misalnya demi menolong perempuan lain dsb. Bila suami tetap memaksa istri untuk rela tentu sangat menyakitkan bagi si istri bagaikan anak yang dipaksa secara tiba-tiba untuk disapih.
2. Bisa jadi tadinya sang istri rela suaminya menikah lagi, tapi kenyataannya sang suami tak bisa berbuat adil, sbg contoh kisah dai kondang yang ada di indonesia. Mulanya sih sang istri rela, tapi setelah dijalani dia tak merasa bahagia karena sang dai lebih banyak memperhatikan istri mudanya, hingga akhirnya meminta cerai. Bagaimanapun kalau seseorang jatuh cinta lagi, pasti sulit baginya untuk mengingat cintanya yang lama alias susah untuk menyimpan lagi memori tentang kebaikan2 istrinya. Padahal nabi muhammmad sendiri terkenal akan kesetiaannya pada khadijah. Jadi meskipun beliau sudah menikah lagi, (red: itupun setelah khadijah tiada)beliau tetap mengingat dan mengenang istrinya khadijah sepanjang masa. Kalau suami-suami sekarang begitu poligami, (meskipun tidak semuanya)langsung dengan mudahnya melupakan kebaikan-kebaikan istri terdahulunya, dan parahnya melupakan bahwa istri pertamanya masih ada dan mencintainya. Justru hati dan pikirannya lebih sibuk pada istri barunya. Ibaratnya mentang-mentang sudah dapat yang baru, yang lama dilupakan. sungguh tragis memang.
sedikit nasehat saya buat para suami agar tak mudah berpoligami yaitu
1. Tundukkan pandangan dan kuatkan iman jadi tak mudah tergoda dengan kecantikan wanita lain
2. Ingatlah selalu kebaikan-kebaikan istri sehingga tak mudah berpaling pada wanita lain
3. Tetaplah menganggap istri lebih cantik dan lebih baik dari wanita manapun dengan melihat inner beauty sang istri.
bukankah kecantikan dari dalam lebih abadi dari kecantikan luar yang akan lenyap dan berkurang dimakan usia
4. Wahai para suami sesungguhnya jatuh cinta itu mudah, merawat cinta itulah yang susah. Jadi, mau sampai berapa kali Anda jatuh cinta dan menikah lagi, bila tak pernah berhasil merawat cinta yang sudah ada. Ingatlah berumah tangga itu adalah sebuah perjuangan. Bila berhasil merawat cinta bersama istri sampai ajal memisahkan maka surga dan pahala akan diraih amin....
5. Teladanilah kesetiaan Rasululullah pada khadijah yang tetap setia untuk tak menikah lagi selama 25 tahun lamanya. catet : beliau baru menikah lagi setelah khadijah wafat. Bukankah kesetiaan itu sangat indah dan membanggakan, jadi cobalah untuk setia.
Sudah saya baca, Mba Iir... makasih atas keikutsertaannya ya...
BalasHapussip, mbak iir! keren deh
BalasHapusMbak lelya senang aja bisa ikut ngasih opini seputar poligami
BalasHapusmba Syam alhamdulillah dibilang keren hehehehe