novel yang diangkat dari kisah nyata

novel yang diangkat dari kisah nyata

Jumat, 20 Januari 2012

jejak pernikahan



pangeranku....masih ingatkah saat pertama kali kita menikah? kau dan aku nikah berjauhan. aku di indonesia kau dibelahan bumi yang yang lain . pernikahan yang terjadi dengan cara diwakilkan. hal unik yang terjadi dalam hidupku pangeranku....tak lama kemudian daku menyusulmu ke luar negeri.



pangeranku....saat melankolis dalam hidupku adalah saat meninggalkanmu sendirian di negeri kiwi. visaku habis hingga aku harus kembali ke indonesia. karena kasihan padaku kau tak memperpanjang visaku. biarlah aku di indonesia saja daripada sendirian terus di apartemen karena sering kau tinggal bekerja. lebih baik aku meneruskan kuliahku begitu ucapmu. aku terharu akan kebesaran jiwamu pangeranku. padahal kau sangat sedih berpisah dariku. dan aku merasakan hal yang sama. di dalam pesawat tak henti air mata menetes dari kedua mataku. dan akhirnya kau menyerah untuk mencari kerja di indonesia saja karena tak kuat berpisah dariku. kita pun dipersatukan kembali oleh yang Maha Kuasa. kita kembali menikmati kebersamaan dan indahnya berpacaran setelah menikah...



pangeranku....namun Tuhan kembali menguji kita dengan perpisahan kedua. kau harus ke jakarta menerima panggilan kerja. sementara aku sedang hamil muda hingga tak bisa menemanimu di jakarta....betapa pilu hatiku karena aku dan calon anak kita harus berjauhan denganmu. sembilan bulan aku mengandung anakmu tanpa kau dampingi. hingga saat melahirkan tiba barulah kita bisa bertemu kembali. kau pulang untuk melihat putri pertama kita. aku masih ingat saat pertama kali kau menggendong putri kecil kita. wajahmu sangat bahagia. meski akihirnya kita harus berpisah kembali karena cutimu habis. kau harus balik ke jakarta untuk mencari nafkah buat keluarga kecil kita. kembali air mata ku berlinang karena harus membesarkan anak tanpa ayahnya. yang lebih prihatin lagi, aku harus mengalami babi blues dan kau tak disisiku pangeranku......untunglah babi blues yang kualami tak berlangsung lama. setelah 4 bulan aku dan anakmu menyusul dirimu ke ibukota. kita pun dipersatukan kembali. aku terharu bisa berdampingan dengan dirimu lagi.



pangeranku..masih ingatkah kau? saat pertama tinggal dijakarta kita menumpang dirumah kak ngah. dia begitu baik dan sayang pada anak kita. setelah satu bulan kita pun mencari kontrakan sendiri. akhirnya kita ngontrak di mampang prapatan. "biar dekat dengan saudara saudaraku," begitu ucapmu. kebetulan kakak dan adikku juga ngontrak di daerah yang sama. hingga aku tak begitu kesepian, mengingat kau selalu pulang larut malam. aku kerap berdua saja dengan anak kita menunggumu pulang malam hari. untunglah sesekali kakak dan adikku datang berkunjung.



pangeranku...selanjutnya hidup kita bagai umang umang yang selalu mencari tempat tinggal. kita pun kembali pindah kontrakan ke daerah pulo mas. tak jauh dari rumah kak ngah dan saudaramu yang lain. sebab dii kontrakan yang lama kurang sehat. aku dan anakmu sering sakit sakitan.



pangeranku...akhirnya kau mendapatkan bonus dari perusahaan untuk membangun rumah. terakhir kali kita kembali ngontrak di griya bojonggede bogor sebelum rumah kita jadi. di kp nanggela terbangunlah istana kita diatas tanah seluas 200 meter. rumah sendiri meski agak jauh dari kota. tapi kita bahagia akhirnya memiliki rumah sendiri. disaat jundi kita sudah tiga. rumah yang tak lagi sempit seperti di kontrakan. lebih lega dan luas untuk bermain ketiga malaikat kecil kita. terima kasih pangeranku....kau telah membuat keluargamu bahagia



tapi pangeranku...disaat tengah bahagia menikamti rumah pribadi aku terserang depresi. aku gak tahu apa penyebabnya hiks...yang aku tahu seharian aku hanya menringkuk di tempat tidur tanpa melakukan kegiatan apapun jua. duniaku menjadi begitu semput. tepat setahun setelah ibuku meninggalkanku...tapi bukan kesedihan ditinggal ibu yang membuatku begini. aku sudah ikhlas ibu pergi untuk selama lamanya meski hati ini kerap sedih bila terkenang.



pangeranku...sampai kapan aku harus menghabiskan hidupku dengan depresi yang kujalani. ? aku hanya ingin sembuh pangeranku. agar bisa kembali bersukacita menjalani hari hari bersamamu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

translasi

meninjau polling pengunjung

!-- Start of StatCounter Code -->

Pengikut