novel yang diangkat dari kisah nyata
Kamis, 25 Juli 2013
my poetry for you
Menghatur Doa
Disini di hamparan sajadah
Aku kembali bersimpuh
Ditubuh subuh yang teduh
Menghadap Sang Penerima Keluh
Meski tlah habis segala ucapan
Tapi aku masih membilang
Menghatur doa merangkai kata
Di ujung imaji bermunajat
Dirimu tak raib dalam rambang
Suamiku...
Kembalilah membingkai rindu untukku
Menyimpan bara di dada
Karena telah lama janji ditaburkan
Kita akan terus bersama
Malam kembali digelar
Aku tak ingin melapuk di sudut hati
Akankah serimbun pesonaku
Kembali menyentuh batinmu?
Ku ingin kembali menaklukan cintamu yang satu
Agar waktu yang dungu tak lagi mengikutiku
Akhir Agustus 2012
Cintamu Hadir Lagi
Suamiku....
Dikala aku berjalan di antara ilalang
Ditemani rintik hujan
Rembulan sayup mengedip manja
Melihat kau riang ditemani senja
Adakah rindu bertemu di muara?
Berteman sepi hanya derita
Muara cinta tambatkan jiwa
Yang mendamba kasih sayangmu
Kekasih hati penghibur jiwa
Enyahkan penat dan jemu hati
Dari himpitan hidup yang tak berarti
Adakah ini sebuah mimpi?
Mendapati cintamu hadir lagi disini
Di dada yang penuh hasrat insani
Akhir Agustus 2012
Mimpi Tidurku
Suamiku.....
Kau adalah mimpi tidurku
Yang tak sempat kucatat
Ketika aku berada dalam titik kegamangan
Setelah lelah memilin waktu
Menunggu hadirmu di duniaku
Aku tahu
Jarum jam tak setia menunggu
Tapi aku tetap mendampingi waktu
Sebab rinduku membatu padamu
Masa berganti usia
Berlaksa kisah tlah digelar
Namun kisahku lindap di keremangan malam
Tapi kisah cinta kita takkan pernah berakhir
Meski semuanya dimulai lewat mimpi
Akhir Agustus 2012
Indahnya Kebersamaan Kita
Suamiku.....
Biarkan sang waktu menjadi saksi kebersamaan kita
Walau hanya sedetik kita melalui hari bersama
Jarum jam akan terus berputar
Memaknai setiap kebersamaan kita
Yakinilah ......
Langit tak akan berubah warna
Sebagaimana cinta kita
Tetap berwarna merah membara
Sebagaimana hati kita
Tetap menyatu meski terenggut oleh waktu
Percayalah.....
Aku akan tetap disini menunggu
Diujung jalan kenangan
Yang merekam moment indah
Saat kita menghabiskan waktu
Dengan canda mesra dan bahagia
Hingga masa berganti usia
Akhir Agustus 2012
Marah
Suamiku....
Kau kenapa?
Marah?
Ayo keluarkan saja
Sampai kau merasa lega
Mungkin aku yang salah
Hingga kau pantas marah
Tapi kau pemaaf
Aku bisa merasakan itu
Terkadang aku sering bertanya
Untuk apa kita saling marah?
Padahal hidup ini begitu indah
Dan kau tahu hidup indah ini milik kita
Jadi, nikmati sajalah...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
translasi
meninjau polling pengunjung
!-- Start of StatCounter Code -->
puisi2 buat suaminya ya mbak .. manis banget .. :)
BalasHapusBagus, keren, saya selalu ingin menulis indah seperti ini.
BalasHapusLove this!
makasih yah mak dey dan indah juli udah mau berkunjung aku masih belajar nulis puisi kok hehehehe
BalasHapuspuisi indah untuk pemilik hati, cantiknya mak :)
BalasHapusmak irmasenja bisa aja hehehehe
BalasHapus