Begitu ada woro-woro dari Majalah Femina tentang acara Writing Clinic, saya langsung mendaftar dengan mengisi formulir dan mengirim contoh karya. Alhamdulillah lolos seleksi sebagai peserta cihuyyy. Soalnya Pembicaranya Leila S. Chudori penulis novel pulang dan Iwan Setyawan.! penulis 9 summer 10 autum, salah satu penulis yang menginspirasiku dalam berkarya. Udah dapat ilmu, bisa ketemu para penulis hebat euyyy seperti dewi dedew ryeka penulis anak kos dodol, mbak haya, emak-emak blogger
Leila S. Chudori penulis novel pulang
dan bertemu teman baru dari UI mbak indah zuraya yang ramah dan murah senyum
Sekedar info tentang Iwan Setyawan. Beliau menulis
novel 9 Summers 10 Autumns yang sukses baik buku dan filmnya. Ia juga menulis
novel Ibuk yang menceritakan perjuangan ibunya membangun keluarga
bersama sang bapak.
Rasanya mengena banget saat dia berkata, kita harus menulis saja. Jangan memikirkan laku tidaknya,
terbit atau tidak. Tulisan yang jujur dari hati penulis akan sampai ke
banyak hati pembacanya. Dan satu lagi yang mengusik saya ungkapannya bahwa tulisan bagus lahir dari hati yang galau, cemas.
Maka, galaukanlah hati , ucapnya semangat hehehe .
Ini sekedar ilmu seputar
merangkai kata dan cerita ala mbak leila s chudori penulis novel pulang.
moga bermanfaat.
9 Summer 10 Autum sendiri mengisahkan ttg perjuangan seorang anak
supir angkot yang merantau ke New York untuk meraih impian. Setelah
sukses di NY, ia menceritakan kegalauannya merantau. Ia ingin pulang ke
Indonesia. Ke Batu, Malang. Hidup bersama orangtua dan saudara-saudara
perempuannya.
Iwan menceritakan bagaimana ia ingin menuliskan buku karena ingin
memberi tamparan pada keponakan-keponakannya yang kini hidup enak dan
nyaman. Ia ingin agar buku itu mengisnpirasi mereka agar tahu, gimana
perjuangan kakeknya untuk maju. Gimana pamannya bekerja keras. Iwan tak
mau ponakannya jadi generasi intan, tahunya leyeh-leyeh, main HP mahal,
kongkow-kongkow tak produktif.
Menurutny Ia tak ingin sekedar menulis. Ia ingin kalau ia mati, akan ada sesuatu
yang bisa dikenang oleh orang-orang akan karyanya. In the end, it's
matter. So, Ia ingin menulis karena ingin bermanfaat bagi orang-orang
sekitarnya. Royalti, ketenaran mungkin tak seberapa. Tapi, arti karya
kita bagi orang lain. itulah yang mampu memberikan makna hidup.
Surprisenya lagi suatu hari, ia mendapat e-mail dari seorang lelaki. Mengabarkan
berkat buku mas Iwan, ia akan berangkat ke San Fransisco meraih
impiannya. Ia juga anak supir angkot. Ia berjanji akan mengirim fotonya
bersama buku Iwan di Patung Liberty. Dua hari kemudian, lelaki itu mention dirinya. Berfoto dengan buku 9S10A di bawah Liberty.Luar biasa....
Faktor yang dibutuhkan unt menulis karya yang baik itu
1. Bakat...adalah sebuah pemberian alam, tetapi akan sia-sia jika tidak disertai beberapa faktor seperti kerja keras dan ilmu yang memadai serta ketekunan untuk terus berlatih. hal ini yang bisa menjadi pupuk, air dan vitamin agar lahir karya-karya yang baik. intinya bila sudah ada bakat disertai faktor diatas akan makin bersinarlah menjadi seorang penulis. sebaliknya mesipun tidak ada bakat tapi mau bekerja keras dan tekun berlatih maka akan mampu bersinar seperti penulis berbakat.
2. Kerja Keras yg meliputi
- merawat kemampuan teknis mis dgn rajin mencari alternatif kata, membuat plot yang tidak lazim dan membuat kejutan plot. dsb
- Berlatih bisa lewat menulis di blog, resensi buku, buku harian dsb
- Rajin observasi . bisa dengan memperhatikanlawan bicara ita, bagaimana pemikirannya, bagaimana dia membentuk kalimat dsb
penting diingat dalam fiksi jgn menulis sesuatu persis seperti yg kita lihat , ini namanya reportasi. Tapi gunakanlah imaginasi kita ketika melakukan observasi.
3. Rajin membaca. ini kudu sebab untuk menjadi seorang penulis yang baik anda harus menjadi seorang bookworm yaitu orang yg mencintai buku. minimal satu buku dalam sepekan. bacalah juga karya karya sastra dan datang ke acara2 disusi sastra atau komunitas buku.
4. Ini Yang paling menarik yaitu tetap bersikap rendah hati meskipun karya sudah banyak karena ibarat spon begitu kita menyadari bahwa kita masih harus lebih banyak belajar, maka akan semakin banyak ilmu yang akan kita serap.
tambahan dalam menuangkan ide, yg paling penting adalah telling storynya. semakin memikat telling story kita meskipun idenya sederhana, maka cerita akan terbangun menarik, sebaliknya meskipun idenya hebat tapi bila telling storynya buruk, maka akan hancurlah jalan ceritanya. Nah, ini yang paling susah bagi saya teman-teman sehingga masih perlu banyak belajar terutama dalam menulis novel hehehe...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar